Deliserdang (Pewarta.co) – Sejumlah warga Dusun III Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deliserdang membuat laporan ke POM Masubdenpom I/1-3 Lubukpakam, Selasa (4/1/2021).
Beberapa warga mengaku telah dianiaya oleh anggota TNI saat pemasangan plang di areal tanah Dusun III Desa Sei Tuan. Laporan Nomor: STTLP/01/2022 itu atas nama Elisabet Malau.
Kuasa hukum warga, Jonen Naibaho SH menjelaskan, aksi penganiayaan itu berawal dari pemasangan plang di objek tanah yang sudah dikuasai warga Desa Sei Tuan sejak turun temurun. Menurut Jonen, pemasangan plang supaya objek tanah dikosongkan.
“Padahal, objek tanah tersebut yang merupakan mata pencarian warga untuk menanam padi. Bahkan, sudah ada gugatan perdatanya di Pengadilan Negeri (PN) Lubuk Pakam. Sudah terdaftar dan akan di sidang pada Kamis tanggal 6 Januari 2022. Sudah juga ada dikirim panggilan pada orang itu untuk menghadirkan persidangan,” jelasnya kepada wartawan, Rabu, (5/1/2022).
Akibat pemasangan plang tersebut, lanjut Jonen, terjadilah bentrok antara warga dan anggota TNI. Jonen mengaku, banyak warga yang merupakan anak-anak menjadi korban dan masuk ke dalam lumpur serta ada yang kena pukul.
“Yang melakukan pengosongan (tanah) kami duga TNI, karena pakai loreng. Atas peristiwa itu, ada beberapa orang yang mengalami luka-luka dan kita akan membuat laporan resmi ke POM. Yang kami laporkan itu perbuatan penganiayaan kekerasan. Lebih kurang 30 orang korbannya,” cetus Jonen menambahkan bahwa warga masih merasa trauma dan takut.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sei Tuan, Parningotan Marbun mengaku bahwa pemasangan plang tersebut tanpa sepengetahuan dirinya. Padahal, lanjut Marbun, sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 itu, penguasa daerah itu adalah Kades.
“Di sini kekurangan dari bapak-bapak yang turun (pemasangan plang) tadi. Yang kedua, di pagi hari sudah kita buat kesepakatan untuk tidak terjadi keributan, ternyata di belakang itu ada perkelahian. Bahkan sesuai laporan masyarakat ke kita, anak-anak ada yang kena pijak, di situ yang kita sesalkan. Kita sebagai aparat desa pastinya menjadi penegah,” katanya. (red)