Medan (Pewarta.co)-Guna mendorong percepatan dalam pemanfaatan ekonomi digital di Pulau Sumatera, khususnya di Sumatera Utara (Sumut), Bank Indonesia (BI) Sumut akan menggelar Digital Festival (DIGIFEST) Sumatera 2020.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat menuturkan kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama dua hari yakni Sabtu (29/2/2020) dan Minggu (1/3/2020) di Hotel Santika Dyandra Medan.
Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan DigiFest Sumatera Tahun 2020 digelar Selasa dan Rabu (25-26/2/2020). Namun ada beberapa perubahan teknis dan pertimbangan dengan kantor BI di Sumatera lainnya sehingga acara tersebut di KPw BI Sumut pun menjadi diundur beberapa hari ke depan.
“DIGIFEST Sumatera 2020 adalah kegiatan pameran inovasi layanan sistem pembayaran dan ekonomi digital yang diselenggarakan secara serentak di seluruh KPw BI di Sumatera,” kata Wiwiek, Rabu (12/2/2020).
Dijelaskannya, kegiatan ini bertujuan memperkenalkan inovasi-inovasi di bidang sistem pembayaran serta produk/jasa ekonomi digital yang telah hadir di Sumatera sekaligus untuk memberikan pengetahuan, edukasi dan awareness terhadap perkembangan inovasi layanan sistem pembayaran.
Salah satunya QRIS (Quick Response Indonesian Standard) yang merupakan standar baru penyelesaian transaksi pembayaran di masyarakat secara nontunai.
Dia berharap kegiatan yang mengusung tema ‘Inovasi Teknologi Pembayaran dalam Mengakselerasi Digital Economy’ itu dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Sumatera untuk tidak sekadar mengenali potensi yang dimiliki.
Namun juga agar mereka dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi serta inovasi yang telah tersedia, khususnya di bidang sistem pembayaran.
Selain itu turut berpartisipasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Sumatera.
Disebutkan Wiwiek, bentuk kegiatan Digifest Sumatera 2020 ini mengacu pada tiga kegiatan yakni showcasing (pameran), onboarding (launching dan coaching clinic) serta talkshow.
Peserta showcasing adalah UMKM binaan, merchant unggulan PJSP, electronified public services, digital banking/financial services dan start-up dengan target audiens masyarakat umum.
Sedangkan, peserta onboarding adalah pelaku usaha (UMKM, merchant ritel), lembaga pendidikan (sekolah/universitas/pesantren) ataupun sektor lainnya yang telah melaksanakan onboarding dan akan mulai menerapkan elektronifikasi/pembayaran nontunai dalam kegiatan usahanya.
Dikatakannya, peserta coaching clinic adalah para pelaku UMKM, merchant ritel, pengelola layanan publik dan lainnya yang akan diberikan pelatihan terkait tata cara dan syarat untuk dapat melakukan onboarding.
Sedangkan untuk talkshow terdiri dari beberapa topik yakni kebijakan sistem pembayaran Indonesia, digital economy dan banking/financial services dengan target audiens pelajar, mahasiswa, akademisi, milenial, Pemda serta pelaku usaha. (gusti)