Batubara (Pewarta.co) – Istana Lima Laras adalah satu satunya Cagar Budaya peninggalan sejarah kebudayaan Melayu yang ada di Kabupaten Batubara.
Walau sedikit ada perbedaan budaya di antara masyarakat yang menghuni Pemekaran Kabupaten Asahan ini, namun pastinya saksi budaya melayu masih erat di tengah masyarakat Kabupaten Batubara.
Tengkuluk dan bertanjak adalah tanda Kebudayaan Melayu yang sampai sekarang masih tetap digunakan masyarakat Melayu di daerah tersebut.
Biasanya, memakai Tengkuluk atau Bertanjak (Topi) ini menandakan masyarakat keturunan Melayu baik keturunan raja maupun para sesepuh kerajaan seperti Lima Laras yang sampai saat ini masih berdiri kokoh di Wilayah Pesisir Selat Malaka ini.
Perlu diketahui, ada dua masyarakat keturunan Melayu yang tersebar di seluruh daerah Kabupaten Batubara, yakni Keturunan Melayu Pagaruyun dan Melayu Siak atau Malaka
Namun Kebudayaan Melayu yang berada di Kabupaten Batubara selalu menjaga adat istiadat yang biasa menjadi kebiasaan warga pesisir ini.
Istana Lima Laras yang menjadi Cagar Budaya Kabupaten Batubara pun menjadi tonggak kebesaran Melayu pada masanya. Di era milenial tempat tersebut pun dijadikan suatu pertanda dan kegiatan adat setiap tahunya atas dasar Kebesaran Melayu di daerah tersebut.
Dalam Batubara Bertanjak jilid 3 sang pejuang duafa mendapat penghormatan menjadi tamu khusus yang diundang masyarakat Melayu yang ada di Kabupaten Batubara.
Dengan memasangkan Tengkuluk para sesepuh Melayu menganggap sudah menjadi bagian keluarga besar Putra Melayu di wilayah itu.
Dihadiri Para Tokoh masyarakat dan pewaris Istana Lima Laras, sang pejuang duafa, Kombes (Purn) Ikhwan Libis mendapat penghormatan sosok yang dinilai menjadi inspirasi besar untuk kemajuan daerah tersebut.
Dalam kegiatan kebudayaan Batubara Bertanjak Perwakilan dari Istana Lima Laras, Datuk Wahit mengatakan sosok pejuang duafa ini adalah tokoh inspirasi di Kabupaten Batubara.
Dengan caranya melakukan rutin sedekah di setiap hari Jumat di daerah ini masyarakat menjadi banyak yang terbantu.
Dalam sambutan kedatanganya ke Istana Lima Laras, sang pejuang duafa Kombes Ikhwan Lubis menyampaikan terima kasih kepada masyarakat terutama adat Melayu yang telah memberi penghormatan khusus kepadanya sebagai tokoh inspirator.
“Bedasarkan Niat kita pasti bisa melakukan apa yang menjadi tujuan hidup kita. Namun ini semua terwujud karena dukungan sahabat dan masyarakat semua. Membantu sesama itu sangat baik apalagi kepada fakir miskin. Dengan bersedekah kita juga bisa mewujudkan apa harapan kita kepada mereka yang kurang mampu, dan ini berkesinambungan dan yang menerima akan baik kepada kita yang memberi juga akan lebih baik dalam ke imanannya. Semua akan lebih menghargai sehingga terciptalah lingkungan yang akrab dan harmonis kepada seluruh masyarakat. Dari itu kita yang lebih mampu. Mari sama sama agar bisa membantu yang kurang mampu. Jadikan silaturahim antara masyarakat dengan bersedekah,” pungkas Ikhwan. (Dedi)