Batubara (pewarta.co) – Sebanyak 300 pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Batubara yang dinilai beresiko tinggi dalam penanganan virus corona baru atau Covid-19 menjalani rapid test.
Direktur RSUD Batubara dr Guruh Wahyu Nugraha menerangkan, rapid test dilakukan untuk membuat kenyamanan dalam bekerja dilingkungan RSUD Batubara.
“Kita kan banyak pasien yang diperiksa, kita kan wanti wanti saja,”katanya kepada wartawan, Minggu (26/7).
Dijelaskan, Pegawai yang melakukan rapid test terdiri dari para tenaga kesehatan, honorer, dokter, pegawai negeri sipil, satpam, tenaga teknis dan supir. Test ini dilakukan cukup sederhana, yaitu dengan mengambil darah melalui jari tangan menggunakan alat rapid test. Hasilnya pun bisa keluar dalam waktu 15 menit.
“Semuanya dilakukan untuk kenyamanan bertransaksi dalam bekerja melayani masyarakat di Kabupaten Batubara, dan ini juga dirasa cukup untuk skrining awal dan menekan penyebaran Covid-19,”ujar dr Wahyu.
300 orang yang di rapid test di RSUD Batubara diantaranya, Dokter 10 orang, 94 orang PNS, Dokter Kontrak 6 orang, CS 21 oran , Paramedis 138 orang, Satpam 6 orang, Petugas Oksigen 3 orang, Petugas Gizi 5 orang, Londri 3 orang, Operator 9 orang, Teknisi 2 orang dan Supir 3 orang.
Menurut Direktur RSUD Batubara, selain rapid test juga dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala disetiap rungan dan diareal rumah sakit.
“Pelayanan rumah sakit harus steril, kita kan tidak tau virus corona ini bisa saja ada dimana-mana, kasus positif covid-19 di Batubara terjadi terjadi transmisi lokal sebab kategori orang tanpa gejala (OTG),”terangnya.
dr Guruh Wahyu Nugraha juga menghimbau masyarakat Batubara tetap tingkatkan kewaspadaan dan terapkan 3 M.
“Warga Batubara tetap tenang dan ikuti protokol kesehatan Covid-19 dengan masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak,”pintanya. (jo)