Palas (Pewarta.co)- Aksi demo yang dilakukan kurang lebih 200 orang Masyarakat Peduli Padang Lawas kepada PT.SSL,selasa (2/11/2021) dengan pengawalan ketat aparat penegak hukum yang terdiri dari Polres Palas, di bawah pimpinan Wakapolres, Kompol JW Sijabat mewakili Kapolres Palas, Batalyon C Brimob dipimpinan Kompol Buala Zega, Personel Kodim.0212/TS yang dipimpin Dandim 0212/TS Letkol Inf Rooy Chandra Sihombing berjalan aman dan kondusif.
Untuk menjaga hal hal yang tidak diingini, pengunjuk rasa tidak diperbolehkan masuk ke lokasi PT SSL aparat keamanan hanya mengizinkan massa berorasi di simpang masuk PT SSL di Simpang Ulu Gajah Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas.
Dalam orasinya pendemo/- Massa menuntut agar PT SSL tidak semenamena terhadap masyarakat Desa Unte Rudang, Desa Garingging dan Desa Huristak Kec. Barumun Tengah.
Massa menuntut pemerintah mencabut Izin konsesi PT. SSL dan PT. SRL.
Massa menuntut agar aktivitas PT. SSL dihentikan untuk sementara, jika tuntutan massa tidak didengarkan, mssa akan akan melakukan unjuk rasa ke lahan PT SSL dan akan menutup jalinsum Gunung tua – Sibuhuan.
Mewakili pihak kepolisian dalam mediasi kegiatan unras tersebut diwakili Wakapolres Palas Kompol JW Sijabat.
Sebelum melaksanakan unjuk rasa aparat kepolisian mengimbau kepada massa
untuk tidak membuat rusuh dan anarkis yang dapat menimbulkan permasalahan baru dan menyelesaikan permasalahan PT SSL ini dengan cara musyawarah dengan melibatkan seluruh unsur terkait dalam menyelesaikannya.
Pihak kepolisian mengimbau kepada massa agar membubarkan diri dikarenakan aksi unras yang dilakukan tidak mengantongi izin keramain dan tidak mengikuti prokes saat aksi.
Mendengar himbauan aparat kepolisian disepakati Korlap massa akan membubarkan diri dengan tertib dan melanjutkan aksi unras selanjutnya pada hari Selasa Tgl. 09 Nov 2021 di kantor Bupati Padang Lawas.
Pihak kepolisian menjamin tidak ada aktivitas di PT. SSL sampai ada kesepakatan selanjutnya.
Pada pkl. 12.30 wib aksi unjuk rasa berakhir dengan situasi aman dan lancar dan selanjutnya massa membubarkan diri dari lokasi unras.
Sebagaimana telah diberitakan sengketa masyarakat dengan PT.SLL sudah lama berlangsung dan pada tanggal 29 Oktober 2021 sudah terjadi kerusuhan antara masyarakat dengan Sekuriti PT SLL yang mengakibatkan dua korban meninggal dan 6 orang luka parah dan ringan. (Rts)