Gayo Lues (Pewarta.co)-Sempat kecolongan beberapa waktu lalu terkait buruknya manajemen pengelolaan objek wisata Air Terjun Desa Rebebe, Kecamatan Tripe Jaya yang mengakibatkan para pengunjung mengeluh, Dinas Pariwisata Gayo Lues pastikan semua tata kelola sudah diubah secara profesional.
Kepala Dinas Pariwisata Gayo Lues, Irsan Firdaus saat dikonfirmasi di ruangan kerjanya, Selasa (10/5/2022) mengungkapkan sudah memanggil semua pihak terkait yang mengelola objek tersebut untuk melakukan evaluasi.
Irsan mengatakan, dalam pertemuan tersebut, dirinya meminta agar semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tata kelola objek wisata Rebebe agar tunduk terhadap semua peraturan yang berlaku, dan konsultasi dengan Pemkab Gayo Lues terkait masalah karcis masuk, lahan parkir, harga makanan dan masalah kebersihan.
“Di sini kita tekankan masalah kenyamanan pengunjung. Kita harus bisa membuat pengunjung betul-betul nyaman ketika datang ke Air Terjun Rebebe,” Ungkapnya.
Irsan menerangkan, saat ini semua biaya sudah di standarkan dan dibuat daftar harganya, termasuk harga makanan yang dijual. Hal ini dilakukan agar pengunjung tidak takut lagi ketika ingin membeli makanan.
“Para penjual makanan pun tidak bisa lagi membuat harga sesuka hati, termasuk tiket masuk, karena sudah ada daftar harga di setiap tempat,” ujarnya.
Irsan menyebutkan, kedepannya air terjun Rebebe dipastikan akan menjadi destinasi wisata yang menyenangkan bagi para pengunjung dengan manajemen yang profesional.
Dirinya mengatakan, peristiwa kemarin terjadi akibat minimnya pengalaman dalam tata kelola destinasi wisata.
“Mungkin selama ini kita kurang paham masalah pentingnya pelayan bagi pengunjung, karena memang kita masih minim pengalaman terkait manajemen wisata. Masalah kemarin harus dijadikan pelajaran bersama dan jangan sampai terulang kembali,” Ungkapnya.
Selain itu, Irsan mengapresiasi semua pihak, baik media, maupun masyarakat yang telah memberitakan dan mengkritik kekurangan manajemen wisata di Rebebe.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak telah memberitakan persoalan tersebut, dengan adanya peristiwa ini, pihak kami bisa melakukan evaluasi manajemen pengelolaan objek wisata Rebebe sehingga kedepannya bisa lebih baik dan maju,” imbuhnya. (red)