Medan (Pewarta.co)-Tim gabungan dari Satreskrim Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru terpaksa menembak mati dua begal sadis.
Dalam pengungkapan itu, petugas juga berhasil meringkus dua rekan tersangka yang berperan sebagai joki saat beraksi.
Kapoldasu Irjen Pol Drs Agus Andrianto SH MH yang memimpin siaran pers pengungkapan kasus bersama Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr H Dadang Hartanto SH SIK MSi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Rabu (21/8/2019) mengatakan, komplotan Begal Guntur ini kerap beraksi di waktu pagi hari.
Para tersangka ditangkap setelah aksinya yang terekaman kamera Closed Circuit Television (CCTV) di depan Gedung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Jalan Pattimura viral di media sosial.
Berdasarkan rekaman kamera CCTV itu, Tim gabungan lalu melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan para pelakunya.
Alhasil, pada hari Sabtu 17 Agustus sekitar Pukul 16.00 Wib petugas mengetahui keberadaan salah satu pelaku yang bernama Tengku Aditya Hidayat (20) warga Jalan Notes Nomor 17 Medan tengah berada di Jalan Sampul, Medan.
Menindaklanjuti informasi tersebut, petugas langsung bergegas ke lokasi dan berhasil mengamankan pelaku.
Selanjutnya petugas melakukan pengembangan dan diketahui pelaku lainnya bernama Muhammad Febrian (26) sedang berada di kediamannya, Jalan Sosial, Medan.
Petugas kemudian melakukan pengejaran dan berhasil menangkapnya.
Dari pelaku disita Honda Vario pelat BK 3427 AHO merah yang digunakan sebagai alat transportasi dalam beraksi.
“Saat kedua pelaku yang sudah diamankan kita interogasi bahwa mereka beraksi bersama dua orang temannya bernama Guntur dan Leou Halawa. Kedua pelaku yang sudah kita amankan ini kita tembak di kedua kakinya karena berusaha kabur saat ditangkap,” ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr H Dadang Hartanto SH SIK MSi.
Kemudian, dijelaskannya, petugas kembali meringkus pelaku atas nama Guntur Syahputra (29) pada hari Senin, 19 Agustus 2019 sekitar Pukul 04.30 Wib.
Pelaku yang merupakan warga Jalan Dipanegara Gang Golf, Medan ditangkap di Jalan Setia Budi Medan.
“Dari pelaku disita barang bukti Honda Beat pelat BK 6901 CXA putih hijau yang digunakan saat membegal korban,” jelasnya.
Sementara itu, Alumnus Akpol Tahun 1994 ini menambahkan, tersangka Tengku Aditya Hidayat dan Muhammad Febrian berperan sebagai joki saat melakukan aksi begal.
Sedangkan Leou Halawa dan Guntur berperan melukai korbannya dengan senjata tajam.
Tak berhenti sampai di situ, petugas kembali melakukan pengejaran pelaku keempat bernama Leou Halawa.
Alhasil, pelaku ditangkap di rumahnya, Dipanegara, Medan, Senin pada Senin 19 Agustus 2019 sekitar Pukul 05.00 Wib.
“Saat ditanyai petugas, kedua pelaku Guntur dan Leou mengaku bahwa mereka menyimpan senjata tajam yang digunakan untuk membegal korbannya di semak-semak di daerah Sunggal,” tambah Dadang.
Namun, diterangkan Dadang, saat dibawa ke tempat dikatakan Leou Halawa dan Guntur Syahputra ternyata secara tiba-tiba keduanya mengambil pisau dari semak-semak yang diduga telah disimpan sebelumnya.
“Kemudian keduanya melukai petugas bernama Bripka Johanes Purba hingga lengan tangan kiri anggota Polsek Medan Baru itu terluka,” terang orang nomor satu di Mapolrestabes Medan ini.
Lalu, Dadang menyebutkan, kedua tersangka berupaya terus melukai petugas dan menyerang anggota lainnya sehingga diberikan tembakan peringatan, namun kedua pelaku tetap melukai petugas sehingga dengan terpaksa dilakukan tindakan tegas dari petugas.
“Kedua pelaku kemudian dilarikan ke Rumah Sakit.Bhayangkara guna pertolongan medis namun kedua pelaku kehabisan darah dan meninggal dunia di rumah sakit tersebut,” sebut peraih Naskah Strategi Perorangan (Nastrap) terbaik pada Pendidikan Regional (Dikreg) ke-26 Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Tahun 2017 ini.
Beraksi di Pagi Hari
Sementara itu, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto menjelaskan bahwa jam operasional para pelaku beraksi di pagi hari.
“Kalau masih mengulangi perbuatan yang sama akan kita kirim mereka ke tempat yang seharusnya. Kalau kalian buat lagi, mati kalian,” ancam Kapolda kepada kedua tersangka Tengku Aditya dan Febrian.
Selain itu, Kapolda Sumut memberi.motivasi dan semangat kepada personil untuk menindak tegas para bandit jalanan.
“Kepada anggota agar kiranya tidak perlu ragu melakukan tindakan tegas kepada para pelaku kejahatan jalanan yang sudah sangat meresahkan masyarakat,” tegasnya.
Katanya, Polda Sumut dan jajaran tengah berupaya membangun sistem interkoneksi CCTV bersama pemerintah.
“Kita lagi bangun monitoring sistem interkoneksi Polda dengan pemerintah kabupaten/kota yang sekarang ini sudah memiliki CCTV. Kita akan terus mendorong pelaku usaha untuk memasang CCTV. Sehingga akan memudahkan kita melakukan pegungkapan. (Dedi)