Medan (Pewarta.co)-Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara menyediakan uang kartal sebesar Rp5,4 Triliun untuk masyarakat selama Natal dan Tahun Baru 2025.
“Untuk mendukung layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat, BI bekerja sama dengan perbankan dan Asosiasi Perusahaan Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR) untuk memastikan pemenuhan kebutuhan uang tunai,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma dalam Bincang Bareng Media (BBM) di kantor BI Sumut Jalan Balai Kota Medan, Kamis (19/12/2024).
Hadir di acara itu Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Suharman Tabrani, dan Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Iman Gunadi.
Wira menyebut, dalam menyambut Nataru 2025 BI Sumut menggelar rangkaian kegiatan penukaran uang yakni Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (SERUNAI) 2024 yang bertema ‘Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Kasih’.
Dijelaskannya, untuk kegiatan SERUNAI, BI melakukan perluasan layanan penukaran di seluruh Kantor Perwakilan BI termasuk KPWBI Provinsi Sumatera Utara melalui kas keliling dengan titik layanan diprioritaskan pada tempat peribadatan, institusi Pendidikan Kristani dan lokasi strategis lainnya khususnya di Kota Medan.
“Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 14, 15 dan 18 Desember 2024,” ujarnya.
Adapun pelaksanaan SERUNAI ini dipusatkan di HKBP Pabrik Tenun, HKBP Marendal, HKBP Simalingkar, HKBP Padang Bulan dan HKBP Tanjung Sari. Wira mengatakan, KPWBI Provinsi Sumatera Utara telah melaksanakan Kas Keliling sebanyak 8 kali dengan rata-rata jumlah penukar mencapai 500 orang per lokasi.
SERUNAI 2024, sebut Wira, juga menjadi momen Bank Indonesia untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Cinta Rupiah yang diwujudkan dengan senantiasa menyayangi Rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang Rupiah yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).
Dia juga mengingatkan, merawat Rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi.
Menurutnya Bangga Rupiah karena Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa.
Lebih lanjut dia menuturkan, penggunaan uang Rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara.
Sementara itu, Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk mendukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Wira menuturkan, antisipasi kenaikan jumlah Uang Layak Edar (ULE) yang disiapkan mempertimbangkan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru, kebutuhan pembayaran oleh pemerintah, dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat. (gusti)