• Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pasang Iklan
Rabu, 18 Juni 2025
Pewarta.co
  • HOME
  • Medan
  • Sumut
  • RIAU
  • Aceh
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Sport
  • Advertorial
No Result
View All Result
  • HOME
  • Medan
  • Sumut
  • RIAU
  • Aceh
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Sport
  • Advertorial
No Result
View All Result
Pewarta.co
No Result
View All Result
Home News Jakarta
Orang Zaman Sekarang tak Betah Membaca

Orang Zaman Sekarang tak Betah Membaca

by Redaksi
Senin, 5 Agustus 2024
in Jakarta
0
VIEWS
FacebookTwitterWhatsappLineWechat

Jakarta (Pewarta.co) – Penulis di media online atau media sosial harus mampu memberikan tulisan yang menarik sehingga pembaca bisa membacanya sampai tuntas.

 

bacajuga

Bobby Legawa 4 Pulau Ditetapkan Masuk Wilayah Aceh

Istana Bantah Isu Pemprov Sumut Ingin Caplok 4 Pulau

Akuisisi BVIS, Bidik BTN Syariah jadi Bank Nomor 2 Terbesar di Indonesia

“Orang-orang zaman sekarang punya kecenderungan daya baca yang semakin lemah,” sebut Agus Mulyadi, blogger dan penulis buku, ketika menjadi pembicara pada Pelatihan Wartawan Ekonomi dan Bisnis digelar di Hotel Shangri-La Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat, Minggu (4/8/2024).

 

Dituturkannya, era sekarang rata-rata orang membaca hanya 100-120 kata per menit. Jadi 700-1000 kata paling banyak di media sosial. Itu artinya berita itu harus padat, jelas dan menarik.

 

“Berita yang masuk akal itu hanya maksimal 1.000 karakter atau paling lama hanya tujuh menit dibaca. Jadi, tulisan yang menarik itu harus ringkas dan jelas,” katanya.

 

Agus menyebut pentingnya merawat publikasi digital, dan penting bagi wartawan untuk menulis yang bisa dipahami pembacanya.

 

Agus Mulyadi sendiri rutin menulis di blog serta berbagai media online dan cetak sejak 2009. Dia pernah bekerja sebagai redaktur dan pemimpin redaksi Mojok.co, sebuah media opini alternatif berbasis di Jogya.

 

Dia berpendapat, kalau berita itu tak menarik, belum sampai satu halaman dibaca, orang sudah menutupnya dan mengganti dengan berita lain.

 

“Di era digital sekarang, orang serba sibuk dan tidak suka ribet sehingga untuk membaca pun cuma butuh waktu 15 detik saja di satu halaman media online,” ucapnya.

 

Jadi, ungkapnya, membuat tulisan itu harus menarik, ringkas, jelas dan jangan panjang-panjang karena orang tak butuh waktu banyak untuk baca.

 

Kalau dari sisi ekonomi, katanya, diakuinya banyak kata yang tidak semua orang memahaminya, kecuali yang bergerak di sektor ekonomi atau kalangan tertentu saja.

 

“Kalaupun ada istilah ekonomi tapi buatlah penjelasannya,” tukasnya.

 

Menurutnya, gaya tulisan ringan dan receh lebih disukai ketimbang tulisan yang berat dan serius.

 

Dia juga meminta penulis supaya menghindari bahasa istilah yang hanya dimengerti kalangan tertentu saja. Bila harus menggunakannya, sebutnya, ditambah penjelasan yang bisa lebih dimengerti.

 

“Gunakan bahasa awam yang sederhana serta bisa dimengerti oleh banyak kalangan. Menulis berita pakai analogi, penggunaan diksi yang bagus. Diksi itu penting, maka catatlah kosakata menarik,” imbaunya.

 

Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara mengundang Agus Mulyadi untuk menyampaikan materi strategi menulis popular yang ringan dan lumayan kepada 30 wartawan ekonomi dan bisnis.

 

Peserta terdiri dari wartawan media online, cetak, dan elektronik yang sehari-hari meliput di Bank Indonesia Sumut di Medan, diberangkatkan ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan tersebut.

 

Acara dibuka Deputi Direktur BI Sumut Indra Kuspriyadi. (gusti)

Previous Post

Pj Gubernur Tegaskan Komitmen Pemprov Sumut Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

Next Post

Lewat KKI 2024, Bank Indonesia Dorong UMKM Lebih Inovatif dan Adaptif

Related Posts

Bobby Legawa 4 Pulau Ditetapkan Masuk Wilayah Aceh
Jakarta

Bobby Legawa 4 Pulau Ditetapkan Masuk Wilayah Aceh

Rabu, 18 Juni 2025
Istana Bantah Isu Pemprov Sumut Ingin Caplok 4 Pulau
Jakarta

Istana Bantah Isu Pemprov Sumut Ingin Caplok 4 Pulau

Rabu, 18 Juni 2025
Akuisisi BVIS, Bidik BTN Syariah jadi Bank Nomor 2 Terbesar di Indonesia
Jakarta

Akuisisi BVIS, Bidik BTN Syariah jadi Bank Nomor 2 Terbesar di Indonesia

Jumat, 6 Juni 2025
Siap Kembangkan Layanan Publik Lebih Baik, Rico Waas Sharing Knowledge dengan Pemprov DKI Jakarta Terkait Aplikasi JAKI
Jakarta

Siap Kembangkan Layanan Publik Lebih Baik, Rico Waas Sharing Knowledge dengan Pemprov DKI Jakarta Terkait Aplikasi JAKI

Sabtu, 31 Mei 2025
Ciptakan Sejarah, PalmCo Turn Around Komoditas Teh dan Karet Hingga Untung
Jakarta

Ciptakan Sejarah, PalmCo Turn Around Komoditas Teh dan Karet Hingga Untung

Rabu, 21 Mei 2025
Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun: Biarkan Polisi Bekerja, Jangan Giring Opini
Jakarta

Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun: Biarkan Polisi Bekerja, Jangan Giring Opini

Rabu, 30 April 2025

Warta Populer

  • Masyarakat Pahae Minta Kapolres Taput segera Menangkap DS Diduga Bandar Sabu

    Masyarakat Pahae Minta Kapolres Taput segera Menangkap DS Diduga Bandar Sabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polres Tapsel Amankan Seorang ASN dari Ruangan Karaoke

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laka Lantas di Paluta, 3 Meninggal 17 Luka-luka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polres Padangsidimpuan Terima Penghargaan dari PMI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ‘Penumpang Gelap’ di Masjid Muslimin HM Jhoni Diperintahkan Kosongkan Gudang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Pewarta.co
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Cyber

Copyright © 2025 Pewarta.Co All Right Reserved | PT. Zaki Angkasa Hamdani

No Result
View All Result
  • Home
  • Medan
  • Politik
  • Sumut
    • Asahan
    • Tapanuli Utara
    • Batubara
  • RIAU
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Sport
  • Selebrity
  • Pendidikan
  • Polisi Kita

Copyright © 2025 Pewarta.Co All Right Reserved | PT. Zaki Angkasa Hamdani