Medan (Pewarta.co)-Warga yang berada di Lingkungan VII, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan meminta pihak Kecamatan Medan Amplas, mempertanyakan izin atau Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) kepada pemilik kos-kosan AAG/Home Stay VIP.
Hal tersebut disampaikan warga saat mediasi di Aula Kelurahan Harjosari I, Jalan Garu 3 Kecamatan Medan Amplas, Senin (29/1/2024).
Sebab, kos-kosan yang berada di Jalan Sisingamangaraja KM 6,5 Kampung Bantan, Lingkungan VII, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan tersebut diduga sebagai sarang pengguna narkoba dan prostitusi.
Mediasi dilakukan oleh pihak Kelurahan Harjosari I terkait dirobeknya ban mobil milik Rani yang suaminya Dedi Lubis seorang wartawan, suami Rani saat parkir di depan pagar luar kos AAG tersebut.
Saat terjadi perobekan ban mobil milik Dedi Lubis, jurnalis anggota Pewarta Polrestabes Medan pada hari Senin 22 Januari 2024 saat parkir di depan kos kosan AAG Kampung Bantan Lingkungan VII.
Saat itu, terjadi perdebatan dengan seorang yang keluar dari kos kosan dan mengaku Oknum Brimob sebagai pengawas kos kosan tersebut.
Saat terjadi perdebatan antara Dedi dan oknum yang mengaku Brimob, ia mempertanyakan anggota Brimob mana dan meminta menunjukkan Kartu Tanda anggotanya.
Namun saat itu, oknum tersebut enggan menunjukkannya. Akhirnya Dedi Lubis mengarahkan Handphone androidnya ke arah oknum tersebut. Oknum yang mengaku Brimob tersebut marah dan meninggalkan lokasi.
Sesuai undangan mediasi yang diberikan Kepala Lingkungan (Kepling) VII tertanggal surat 25 Januari 2024, Rani dan suaminya bersama rekan wartawan menghadirinya.
Namun saat mediasi tersebut dilaksanakan, terjadilah kericuhan karena adanya oknum yang mengaku Brimob menyanggah pernyataan Rani dan suaminya serta memberikan saran saran kepada pihak kelurahan dan kecamatan serta Babinkamtibmas yang berada di depan peserta mediasi.
Kasie Trantib menyarankan kepada rekan wartawan dan oknum yang mengaku Brimob untuk keluar dari ruangan mediasi karena tidak berkepentingan langsung terhadap persoalan yang dimediasi agar mediasi berjalan lancar.
Perdebatan antara Oknum yang mengaku Brimob dengan rekan wartawan berlanjut diluar ruangan mediasi.
Rekan wartawan mempertanyakan kejelasan ucapan oknum tersebut tentang status anggota Brimob dari Kompi mana.
Karena pria yang mengaku oknum Brimob tersebut mengetahui status rekan rekan sebagai anggota wartawan media online, pria tersebut membantah dengan wajah garangnya mengatakan beliau tidak ada mengatakan kalau beliau anggota Brimob.
Mendengar pernyataan pria yang berkulit sawo matang dan berusia sekitar 30-40 tahun yang tidak mengakui ucapannya, rekan wartawan menjelaskan kapan dan apa ucapan pria tersebut saat mengatakan sebagai anggota Brimob.
“Abang mengatakan Abang juga Anggota Brimob saat Dedi meminta Oknum yang mengaku Brimob sebagai pengawas kos kosan saat terjadi perobekan ban mobil teman kami Dedi untuk dapat dihadirkan kemari, Abang langsung mengatakan saya juga Brimob, ya kan, saya tidak tuli bang, saya sengaja duduk dekat dengan Abang, jarak saya duduk dengan Abang dekatkan”, jelas IS (48) wartawan rekan Dedi.
Mendengar pernyataan dan penjelasan rekan wartawan , langsung pria yang mengaku oknum Brimob mengalihkan pembicaraan dan mengatakan ” Oh begini rupanya cara wartawan, Pantaslah !!!”.
Rekan wartawan langsung mempertanyakan maksud dari ucapan pria tersebut. Dengan wajah marah dan kecewa karena dicecar pertanyaan pertanyaan oleh r kan wartawan, akhir nya pria yang mengaku Oknum Brimob pun pergi sambil mengatakan
“Abang udah Mabuk Ya !!!.”
Rani dan Dedi Lubis serta rekan wartawan meminta kepada Pihak Polsek Patumbak dan Polrestabes Medan mengusut oknum oknum yang mengaku Anggota Brimob tersebut. Ini disinyalir dan diduga ada kaitan pembackingan kos kosan AAG tersebut.
“Kami minta kepada Bapak Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi untuk memproses secara hukum atas ulah pria yang mengaku oknum Brimob saat mediasi terjadi dan oknum Brimob yang mengaku pengawas kos kosan saat terjadi perobekan ban mobil milik Rani. Sebab, perbuatan dari oknum Brimob itu sudah sangat meresahkan masyarakat,” pinta Dedi dan rekan wartawan yang meliput mediasi tersebut.(red)