Medan (Pewarta.co) – Pada 2022 lalu, ekonomi Sumatera Utara tumbuh sebesar 4,73 persen. Menurut Pusat Statistik (BPS) Sumut, capaian ini lebih tinggi dibanding 2021 yang tumbuh sebesar 2,61 persen.
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin menyebut pertumbuhan perekonomian Sumut tersebut berdasarkan besaran Produk Domestitik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku 2022 mencapai Rp955,19 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp63,19 juta.
“Jika dilihat dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 12,69 persen,” kata Nurul, Rabu (8/2/2023).
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 11,44 persen.
Disebutkannya, ekonomi Sumatera Utara triwulan IV-2022 terhadap triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,26 persen (y-on-y).
Sedangkan dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,02 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,77 persen.
Nurul juga menyebutkan, ekonomi Sumatera Utara triwulan IV-2022 terhadap triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 0,46 persen (q-to-q).
“Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 3,89 persen,” ujarnya.
Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah merupakan komponen dengan pertumbuhan tertitinggi sebesar 4,92 persen.
Struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada 2022 didominasi beberapa provinsi besar.
Tiga terbesar diantaranya yaitu, Provinsi Riau yang berkontribusi sebesar 23,50 persen, Sumatera Utara 22,63 persen serta Sumatera Selatan yang berkontribusi sebesar 14,02 persen. Sementara kontribusi terendah yaitu Bengkulu dengan kontribusi sebesar 2,14 persen. (gusti)