Sergai (Pewarta.co)-Julasman Sitepu, pengemudi truck yang menabrak pengendara sepeda motor di Serdang Bedagai (Sergai) membohongi keluarga korban Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) tersebut.
Padahal, berdasarkan kesepakatan perdamaian dibuat sendiri oleh Julasman Sitepu yang menabrak Puspita Sari (37) di Desa Banjaran Godang, Kecamatan Kotarih, Kabupaten Sergai pada 6 Maret 2022 lalu, ia selaku penabrak bersedia menaggung segala kerugian serta biaya pengobatan korban.
Namun hingga saat ini, setelah dua pekan berlalu, tak satu pun poin dari kesepakatan perdamaian itu direalisasikan.
Hal ini menandakan tidak adanya itikad baik dari pegemudi truk Mitsubishi Engkel Pelat BK 9281 CM yang menabrak korban hingga sekarat dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Grand Medistra Lubukpakam.
Bahkan ironisnya, pemilik truck yang disebut-sebut merupakan anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kaupaten Deliserdang berinisial MP juga belum pernah melihat langsung kondisi korban.
Kehadiran Julasman Sitepu, warga Dusun I, Désa Rubun Dunia, Kêcamatan Kotarih, Kabupaten Sergai dan seorang kepercayaan pemilik mobil truck pada Minggu, (27/3/2022) dan Selasa, (29/3/2022) hanya mengatakan untuk menyicil biaya pengobatan seperti membayar hutang di kedai kelontong.
“Awalnya baik-baik saja saat masih di rumah sakit. Setelah mereka mengajukan perdamaian dengan point-point yang disepakati di atas surat, pihak Julasman tidak mau mengobati sampai sembuh sesuai dengan kesepakatan perdamaian yang tertulis,” kata Suami korban, Rabu, (30/3/2022).
Menurutnya, berdasarkan hal itu, pihak yang menabrak istrinya hingga sekarat membuat kesepakatan perdamaian dengan poin-poin di atas hanya untuk memnuh persyaratan mengeluarkan truck dari Pos Lalu Lintas Dolok Masihul, Serge.
“Saat saya pertanyakan hanya dibola-bola dengan berbagai alasan yang lain-lain. Menurut saya, ini perdamaian bodong yang mereka lakukan terhadap istri saya tanpa ada tanda tangan saksi dan kepala desa,” tegasnya.
Karena itu, katanya, pihak korban akan terus mencari keadilan untuk hal ini dan Julasman Sitepu serta berapa orang kepercayaan itu juga harus mempertanggung jawabkan permasalahan ini yang menciptakan perdamaian bodong dan bohong tersebut. (red)