Medan (Pewarta.co)-Kapolsek Sunggal, Kompol Wira Praytna SH SIK MH beraharap seluruh personelnya dapat mengambil hikmah dari peristiwa Isra Miraj.
Harapan tersebut disampaikan Kompol Wira pada peringatan Isra Miraj di Mapolsek Sunggal, Jumat, (4/5/2018).
“Dengan memperingati acara Isra Miraj ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran, khususnya dalam pelaksanaan tugas sebagai anggota polri,” ungkap Wira seperti dihimpun pewarta.co di Mapolsek Sunggal.
Selain itu, dijelaskan Wira, dalam peringatan Isra Miraj tersebut, pihaknya juga menggelar doa bersama agar personel Polsek Sunggal dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik.
“Terima kasih kepada Personil Polsek Sunggal atas kerjasamanya kita bisa melaksanakan giat agama isra miraj di mako Polsek Sunggal ini. Pada kesempatan ini, kita juga nanti akan berdoa bersama, semoga personil Polsek Sunggal dalam menjalankan tugasnya dapat berjalan dengan baik memberikan pelayanan kepada masyarakat, penegakkan hukum yang profesional serta akuntabel,” jelas Wira sembari berharap pilkada 2018 dan pilpres 2019 dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
Sementara itu, ustad Amhar Nasution dalam ceramahnya memaparkan tentang proses Nabi Muhammad menjalankan Isra Miraj dengan Buroq sebagai tunggangan diberikan Allah SWT dalam melakukan perjalanan spiritual yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam saja yaitu pada tanggal 27 Rajab.
“Isra dan Miraj merupakan dua peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad ‘diberangkatkan’ oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Miraj, Nabi Muhammad dinaikkan ke langit pertama sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Dia mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan sholat lima waktu,” papar ustad.
Selain itu, sang ustad juga menyerukan agar personel Polsek Sunggal menjadi polisi yang takut dengan Allah.
“Jadilah polisi yang takut kepada Allah SWT. Sehingga semua pekerjaan dan permasalahan kita diberikan kemudahan oleh Allah SWT,” seru ustad.
Di samping itu, ustad juga menjelaskan tentang Istidraj ; kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab baginya apakah dia bertobat atau semakin jauh, Karamah ; kemuliaan anugerah keluhuran berkat ketaatan kepada Allah SWT yang diberikan kepada hamba yang sholeh. Salah satu tolak ukur karamah adalah bahwa orang yang diberi karamah merupakan orang yang sholeh dan baik dalam agamanya, dan juga memiliki iman yang kuat kepada Allah SWT, termasuk juga melakukan sunah-sunah rasulullah serta mengamalkan syariat islam dengan baik kepada orang lain, Maunah ; berarti Pertolongan.
Maunah diberikan oleh Allah SWT kepada siapapun yang dikehendaki, baik para nabi, wali, maupun manusia biasa, contohnya Allah AWT telah memberikan pertolongan berkali-kali kepada Nabi Muhammad sehingga beliau selamat dari bahaya ketika beliau lagi berada di Mekah atau setelah hijrah ke Madinah.
Semua usaha pembunuhan yang dilakukan orang kafir selalu mengalami kegagalan, Irhas ; Sumber kebaikan.
“Bisa juga berarti melemahkan atau mencelah. Irhas secara istilah adalah kejadian luar biasa yang diberikan oleh Allah kepada calon nabi. (rks)
Pantauan di lokasi, kegiatan yang dihadiri Kapolsek Sunggal, Kanit Sabhara, Kanit Binmas dan ustadz H Taufik beserta Anak Yatim Piatu dari Pesantren Hafiz Ustad Taufik sebanyak 30 orang beserta 35 orang personil Polsek Sunggal tersebut juga diisi dengan pembacaan surat An Naba dan selawat Nabi Muhammad SAW. (rks)