Medan (pewarta.co) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan sangat menyesalkan aksi penyerangan di Mapolda Sumut yang dilakukan orang-orang yang mengklaim dirinya kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) hingga menewaskan anggota Yanma Polda Sumut, Ipda (anumerta) M Sigalingging.
MUI juga mendukung sepenuhnya Polri dan TNI dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahkan MUI barisan terdepan menjaga keutuhan NKRI.
Menurut Hatta, perbuatan kedua tersangka sangat tercelah, keji, kejam dan tidak berprikemanusian dan itu jelas dilarang agama Islam. Kepada aparat yang berwenang harus menghukum seberat-beratnya para pelakunya.
“Ummat Islam diajarkan saling tolong menolong, harga menghargai dan hormat menghormati. Jadi tidak ada ummat islam diajarkan melakukan pembunuhan, apalagi dibulan suci ini disaat ummat Islam bersiap-siap hendak melaksanakan sholat Idul Fitri”, kata Ketua MUI Kota Medan, Prof DR KH H. Muhammad Hatta didampingi Ketua Dewan Pembina MUI Kota Medan, KH. H. Amiruddin, Wakil Ketua MUI Kota Medan, Ustad KH, H Zulfikar Hajar, Lc dan seluruh ketua MUI se Kecamatan Kota Medan kepada wartawan dirumahnya, Senin (26/6/2017)
Ummat Islam menurut Alquran dan hadist, lanjut Hatta diajarkan sesama manusia saling sayang menyayangi, bukan saling bertengkar sampai-sampai menghilangkan nyawa orang.
“Dalam islam tidak ada mengajarkan perbuatan anarkhis apalagi menghilangkan nyawa orang. Itu sudah jelas dilarang agama dan merupakan dosa besar,” ungkapnya.
Ketua MUI Kota Medan berharap agar ummat Islam tetap menjalin kerukunan sesama ummat dan menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif.
“Jika menemukan orang-orang yang mencurigakan segera laporkan ke kantor polisi terdekat,” harapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, MUI telah memanggil para ustad untuk memberi ceramah mendorong ummat islam agar melakukan perbuatan yang baik.
Ummat Islam harus tingkatkan keimanan. Kalau beriman maka tidak akan melanggar perintah Allah, karena Allah tidak ada memperintahkan ummatnya saling membunuh malah saling tolong menolong.
Untuk itu, Ummat Islam dihimbau harus mewaspadai orang-orang yang tidak dikenal. Karena kejadian itu telah menodai ummat islam. “Ummat Islam jangan menerka siapa pelakunya, sehingga polisi harus memberikan kejelasan kepada masyarakat,”himbaunya.
Ketua MUI Kota Medan juga meminta kepada Poldasu dan jajarannya agar secepat mungkin mengungkap kasus penyerangan tersebut sampai ke akar-akarnya.
Sebab, lanjutnya, saat ini polisi yang menjadi sasaran, mungkin bisa saja nanti para ulama, karena menurut Hatta pelakunya sangat keji,kejam dan sadis, serta melakukan perbuatannya tidak milih-milih.
“Polisi diminta harus tegakkan keadilan agar ummat islam tidak menerka-nerka motif penyerangan itu, karena kejadian tersebut telah meresahkan masyarakat, terutama ummat Islam,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, MUI meminta Pangdam I/BB agar membantu aparat kepolisian dalam mengungkap aksi penyerangan itu sampai keakar-akarnya.(red)