Medan (Pewarta.co)-Pertama kalinya, Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), forum kerja sama 20 negara yang memiliki kapasitas untuk mendorong pemulihan dunia dalam tekanan akibat pandemi Covid-19.
Tugas pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G20 adalah memastikan agar tiga isu prioritas di forum internasional itu yakni penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, serta transisi energi dapat menjadi modal besar untuk dunia agar pulih dan bangkit lebih kuat lagi pascapandemi Covid-19.
Transformasi digital merupakan salah satu solusi utama dalam menggerakkan perekonomian di kala pandemi, dan telah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang baru. Untuk itu, Presidensi Indonesia berfokus kepada peningkatan kemampuan digital (digital skills) dan literasi digital (digital literacy) guna memastikan transformasi digital yang inklusif dan dinikmati seluruh negara.
Di sinilah Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menjalankan perannya sebagai perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia.
Sejak melakukan merger atau penggabungan dengan PT Hutchison 3 Indonesia pada 4 Januari 2022, IOH terus berupaya menyediakan, menghubungkan, serta meningkatkan pengalaman telekomunikasi digital kelas dunia bagi setiap orang di Indonesia.
Lantas, demi menyukseskan puncak rangkaian acara Pertemuan Tingkat Kepala Negara (KTT) G20, Indosat Ooredoo Hutchison bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sebagai komunikasi Presidensi G20 Indonesia 2022, membangun Digital Command Center yang berlokasi di Kantor IOH, Bypass Ngurah Rai, Tuban, Bali.
Digital Command Center merupakan pusat pemantauan kondisi jaringan telekomunikasi IOH secara terintegrasi yang mampu mendeteksi potensi gangguan secara cepat di sites agar dapat segera diatasi.
Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Desmond Cheung, menjelaskan Command Center IOH didirikan khusus untuk menyukseskan puncak rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022.
“Digital Command Center IOH adalah salah satu wujud komitmen kami untuk mendukung Indonesia sebagai Presidensi G20,” kata Desmond dalam rilis dikutip Pewarta.co, Rabu (7/12/2022).
Ia menyebut, Digital Command Center juga bentuk kolaborasi yang kuat dengan mitra strategis Indosat Ooredoo Hutchison.
“Tentunya kami juga ingin memastikan agar pelanggan selalu bisa merasakan pengalaman digital kelas dunia dalam menggunakan layanan IOH, terutama di masa-masa terjadinya lonjakan trafik layanan komunikasi seperti saat pergelaran puncak rangkaian acara KTT G20 ini,” ungkap Desmond.
Desmond menuturkan, di Command Digital Center IOH terdapat sistem monitor untuk memantau trafik data, throughput, jumlah pengguna, kondisi BTS, sampai kualitas layanan aplikasi favorit pelanggan baik di jaringan 5G dan 4G selama rangkaian puncak KTT G20.
Ia juga menyebut, saat itu sudah ada peningkatan trafik data yang signifikan seiring dengan telah berlangsungnya side event G20 sejak 11 November.
“Kualitas jaringan kami pantau ketat selama 24 jam penuh untuk memastikan IOH bisa memberikan marvelous experience bagi pelanggannya,” kata Desmond.
Di Digital Command Center inilah, IOH memonitor dan memastikan terjaganya kualitas sinyal serta layanan telekomunikasinya bagi seluruh pelanggan IM3, Tri, dan Travel-On, kartu yang khusus dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan para delegasi negara G20 dan turis mancanegara.
Ada pun parameter yang dipantau antara lain kinerja jaringan, trafik data, jumlah pengguna, ketersediaan jaringan, hingga pergerakan personil operasional di lapangan.
Indosat Ooredoo Hutchison juga memperkuat cakupan jaringan 5G dan 4G di sepanjang jalan sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hingga ke kawasan Nusa Dua. Selain itu, di tempat-tempat utama acara puncak KTT G20, seperti hotel The Apurva Kempinski, Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Media Center di Bali International Convention Centre (BICC), dan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai.
Puluhan personel juga disiapkan untuk mengawasi Digital Command Center yang terbagi menjadi tim operasional, performance, tower provider, dan back-office yang senantiasa bersiaga selama 24 jam.
Digital Command Center didukung oleh sistem dashboard monitoring yang dikembangkan secara khusus untuk mendeteksi potensi terjadinya kendala baik di elemen infrastruktur jaringan maupun di aplikasi favorit pelanggan.
Sistem tersebut mampu memprediksi potensi permasalahan jaringan yang akan terjadi dan secara otomatis mengirimkan alert kepada tim teknis terkait untuk melakukan langkah perbaikan proaktif agar pelanggan tetap merasakan pengalaman yang terbaik setiap saat.
Indosat Ooredoo Hutchison pun menaikkan kapasitas jaringan hingga 76% di area KTT G20 dengan implementasi teknologi MOCN (Multi Operator Core Network). IOH mencatatkan penambahan pengguna di area G20 sekitar 22% dibandingkan hari biasa.
Kecepatan mengunduh dan menggunggah data bahkan tercatat di kisaran 40 Mbps, dimana di lokasi utama seperti hotel The Apurva Kempinski dan Media Center di BICC mampu menembus 100 Mbps.
Selain itu, IOH berhasil menjaga ketersediaan jaringan tetap 100% dengan latensi 40 ms untuk memberikan pengalaman terbaik saat pelanggan melakukan streaming video, berbagi pesan, foto, dan video melalui aplikasi messaging, serta melakukan posting di media sosial.
Sekadar informasi, mengutip dari situs ioh.co.id, Command Center adalah sebuah ruangan pusat visualisasi data yang diperoleh baik itu secara online, offline, internal maupun eksternal yang dapat dikelola dan ditampilkan di dalam layar lebar. Selain itu, Command Center juga bisa disebut sebagai monitoring room yang bermanfaat untuk mengontrol dan memantau segala aspek di dalam kota secara real time.
Untuk menyempurnakan program Smart City ini, Indosat Ooredoo Business menyediakan solusi lengkap mulai dari perancangan infrastruktur teknologi, pembangunan jaringan, sistem berbasis aplikasi, Command Center, hingga ke tahap sosialisasi agar manfaat Smart City atau Kota Cerdas bisa langsung dirasakan oleh masyarakat luas.
Sedangkan manfaat Command Center untuk sebuah Smart City adalah meningkatnya keamanan kota, sektor pariwisata berkembang pesat, permasalahan kota dapat diketahui hingga ke akarnya, dan tindakan dalam kondisi darurat jadi lebih cepat. (gusti)
*Tulisan ini disertakan dalam Journalist Writing Competition Indosat Ooredoo Hutchison