Medan (Pewarta.c0)
Pengurus Badan Kemakmuran dan Kenaziran Musholla/Langgar (BKM) Muslimin Jalan Tangguk Bongkar Lingkungan 12 Kelurahan Tegal Sari Mandala, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan akan melaksanakan tasyakuran (bersyukur kepada Allah) atas dimulainya pembangunan musholla atau langgar tersebut, Kamis (9/3) kemarin. Tasyakuran dilaksanakan sebagai upaya penggalangan dana kepada pemerintah hingga para dermawan dan segenap umat Islam.
Hal itu disampaikan Ketua BKM Muslimin , H. Munasih Munthe, didampingi panitia pembangunan musholla tersebut yakni, Anas ‘Masda’ Ginting , Muhammad Windoe, dan Suhaimi Batubata dalam keterangan persnya diterima wartawan , Rabu (8/3) kemarin.
“Kami berharap tasyakuran peletakan batu pertama ini dihadiri para pejabat pemerintah di Kota Medan maupun provinsi serta kaum muslimin yang dermawan , berkenan menyalurkan rezeki dan bantuannya demi terlaksananya pembangunan musholla ini. Sebab musholla ini akan nyaris hilang atau tidak lagi berdiri kokoh akibat adanya sejumlah persoalan sosial dan ekonomi,”kata Munthe.
Sebab, lanjut Munthe, jika mushollah ini tidak diteruskan pembangunannya agar lebih permanen dan tinggi lagi, maka diyakini musholla yang diprakarsai dan dibangun sejak tahun 70-an oleh seorang tokoh pemuda Sumut yakni almarhum Muhammad Yusuf Effendi yang akrab disapa Fendi Keling ini akan “hilang” oleh perkembangan zaman. “Karena mushollah ini posisinya sangat rendah dari badan jalan dan pemukiman warga. Sehingga jika hujan melanda sebentar saja, maka mushollah tersebut akan tergenang banjir air pelimbahan pemukiman dan perternakan warga,”ujarnya .
Apalagi, lanjut Masda Ginting, air yang tergenang tersebut juga disertai kotoran ternak kaki empat yang diharamkan oleh agama Islam tersebut . “Limbah atau kotoran ternak babi sering kami temui dan mengalir di parit warga dan mushollah ini. Sehingga hal tersebut membuat umat Islam enggan melaksanakan sholat di masjid,”beber Ginting sembari mengaku untuk mengatasi hal itu pihaknya akan meninggikan posisi musholla . (red)