Medan (Pewarta.co)-Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto SH SIK MSi mengatakan bahwa kemajuan Kota Medan ada di tangan kita semua.
Hal itu disampiakan Kombes Pol Dadang dalam paparannya sebagai salah satu narasumber pada pertemuan Tokoh Agama di Ballroom Lantai 9 Arya Duta, Jalan Kapten Maulana Lubis No. 8 Medan, Rabu, (27/11/2019).
“Kita bagian dari kota Medan. Kita optimis kota ini akan maju apabila dikelola dengan baik dan akan bertambah baik buat masyarakat kota Medan. Karena itu, kemajuan kota Medan ada di tangan kita semua,” ujar Kombes Pol Dadang.
Menurut peraih Naskah Perorangan (Nastrap) terbaik pada Pendidikan Regional (Dikreg) ke-26 Sekolah Stad dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Tahun 2017 ini, Kota Medan merupakan ‘cahaya di perbukitan’.
“Saya sering mengartikan bahwa kota Medan adalah ibarat Light On The Hill (Cahaya di Perbukitan). Semua orang bisa datang ke kota Medan. Oleh karena itu, kota Medan akan menjadi bersinar dan bagaimana kita menjaganya dengan baik salah satunya adalah keamanan dan kekondusifan kota Medan karena Medan adalah Center Of Duty pusat daya tarik Sumut karena Medan adalah Sumut dan Sumut adalah Medan,” jelasnya.
Parameter kondusifnya, lanjut diungkapkan orang nomor satu di Mapolrestabes Medan ini, adalah faktor keamanan.
“Karena itu, bagaimana menciptakan kota Medan ini aman, masyarakat tidak takut berangkat pagi beribadah, pergi ke mall dan tidak takut lagi dengan premanisme, begal. Sebab, Polri cepat datang kelokasi kejadian seperti bila ada pengaduan masyarakat cepat ditanggapi oleh Polri, ada narkoba direspon dengan penindakan, ada anak muda malam -malam mabuk dengan suara musik, kepling atau lurah dan Bhabinkamtibmas cepat datang untuk membubarkannya sehingga tidak meluas,” ungkapnya.
Ditambahakan Dadang, semua endingnya adalah kesejahteraan dalam berkehidupan, berkebangsaan dan masyarakat bisa sejahtera ,taraf hidup meningkat dan status hidup layak.
“Membaca, melihat dan memahami tesebut implementasi untuk pembelajaran. Sebagai contoh ada ribuan orang melihat buah apel itu jatuh dan hanya saty orang saja mempelajari/membaca mengapa apel itu jatuh, Isac Newton membaca buku dan duduk di bawah pohon apel dan melakukan penelitian mengapa buah apel tersebut jatuh, ternyata di situ ada ilmu gravitasi untuk dipergunakan sebagai ilmu penerbangan,” tambah Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 1994 ini.
Disebutkan Dadang, Dldalam dunia global perubahan sering terjadi, perubahan nasional dan Lokal tidak bisa ditunda-tunda.
“Kalau kita tidak mau berubah kita akan diam dan akan mengeluh saja. Tetapi kalau kita pintar mencari solusi dan inovasi, ancaman dan persoalan tersebut bisa diatasi. Ini permasalan yang kita hadapi bersama seperti banjir, premanisme, begal, pasar tumpah dan parkir liar harus kita hadapi dengan bijaksana agar kota Medan menjadi kota metropolitan,” sebutnya.
Selain Kapolrestabes Medan, turut hadir sebagai narasumber yaitu Dandim 0201/BS Kol Inf Roy Hansen J Sinaga, Ketua MUI Kota Medan Prof DR H Moh Hatta, Ketua FKUB Kota Medan Drs H Ilyas Halim,M.Pd, perwakilan Tokoh Agama Kristen Pdt Torang Pasaribu,M.Th, perwakilan Tokoh Agama Katolik Uskup Agung, perwakilan Tokoh Agama Budha Ridwan,ST, perwakilan Tokoh Agama Konghucu Muslim Linggouw dan perwakilan Agama Hindu Pendeta Matha Riswan,SPdh.
Sedangkan dialog ini bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan serta toleransi antar umat beragama dalam
rangka membangun Kota Medan menuju kota masa depan yang multikultural, berdaya
saing, humanis, sejahtera dan relegius. (rks)