Jakarta (Pewarta.co)-Yayasan Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome (POTADS) menggelar asesmen rehab medik secara serentak di 11 provinsi di Indonesia dalam rangakaian Hari Disabilitas Internasional, 3 Desember 2022, yang sebelumnya juga telah menggelar kegiatan bakti sosial webinar dan khitanan massal.
“Bakti sosial POTADS dengan kegiatan asesmen rehab medik digelar secara serentak di 11 provinsi sebagai penyelenggara merupakan satu rangkaian acara sebelumnya telah dilaksanakan, webinar dan khitanan massal,” kata Ketua Umum Yayasan POTADS, Eliza Octavianti Rogi, saat membuka Bakti Sosial (Baksos) Asesmen Rehab Medik bagi anak anak down syndrome secara serentak di 11 provinsi dipusatkan di RS Suyoto Departemen Rehabilitasi Medik Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan, Jalan RC Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu, (11/12/2022).
Bakti sosial asesmen rehab medik ini lanjut Eliza, POTADS menggandeng PERDOSRI (Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi) yang memiliki ratusan anggota tersebar di seluruh Indonesia.
“Tercatat ada 498 peserta penyandang down syndrome dan 335 dokter rehab medik untuk kegiatan asesmen rehab medik yang dilaksanakan hari ini secara serentak,” ungkap Eliza.
POTADS merupakan yayasan berbasis komunitas yang membant dan memberikan informasi kepada para orang tua yang memiliki anak dengan down syndrome, agar mereka memahami down syndrome serta mengetahui bagaimana cara mendidik dan membesarkan anak dengan down syndromenya. Dengan motto AKU ADA AKU BISA, POTADS ingin membagikan semangat kepada para orang tua dan anak dengan down syndrome agar selalu berusaha mencapai yang terbaik.
“POTADS meyakini bahwa penyandang down syndrome merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan segala kekurangan dan kelebihannya tetap BISA dan MAMPU berbuat seperti individu lainnya,” ujar Eliza.
Sebagai sebuah parents support group kata Eliza, selain membantu dan memberikan informasi, POTADS menjadi wadah berbagi semangat dan dukungan, serta berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pengasuhan anak dengan down syndrome.
“POTADS menjadi sahabat yang menemani orang tua membersamai tumbuh kembang anak dengan down syndromenya,” katanya.
Namun sambung Eliza, tidak semua orang tua penyandang disabilitas seberuntung orang tua penyandang down syndrome yang ada di POTADS. Sebagian dari mereka tidak memiliki komunitas yang mensupport mereka.
“Terkadang ada komunitas penyandang disabilitas namun karena satu dan lain hal ruang lingkupnya terbatas sehingga tidak bisa memberikan layanan maksimal kepada anggota komunitasnya,” tutur Eliza.
Rangkain memperingati Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember, POTADS memberikan wujud kepedulian sosial kepada semua penyandang disabilitas melalui bakti sosial secara serentak di seluruh Indonesia
“Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan tumbuh kembang serta menjaga kesehatan reproduksi penyandang disabilitas,” terang Eliza.
Sebelum, POTADS menggelar webiner khitan bertema “Tindakan khitan pada penyandang disabilitas : manfaat, tehnik yang digunakan, dan resikonya” pada 25 November 2022. Dilanjutkan dengan sunatan massal pada 3 Desember 2022, POTADS bekerja sama dengan 125 dokter ASDOKI (Asosiasi Dokter Khitan Indonesia) tersebar di 37 klinik mengkhitan 160 anal penyandang disabilitas (down syndrome, autis, cerebral palsy, tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, dan tuna grahita).
Webinar rehab medik bertema “Pentingnya Asesmen Dalam Menentukan Habilitasi Pada Anak Dengan Down Syndrome” digelar 4 Desember 2022, dan ditutup dengan asesmen pada anak dengan down syndrome di RS Suyoto, Ahad 11 Desember 2022.
“Semoga banyak penyandang disabilitas yang merasakan manfaat dari kegiatan ini, yaitu mendapat pelayanan terbaik dari dokter-dokter yang berpengalaman di bidangnya, dan semoga lebih banyak pihak yang bisa memberikan ruang dan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk bisa diterima di masyarakat luas,” ucap Eliza. (surya)