Padangsidimpuan (Pewarta.co) – Walikota P Sidimpuan, Irsan Efendi Nasution mengatakan gerakan revolusi mental bukan hanya sebuah konsep, tetapi merupakan satu gebrakan pemerintah dalam gerakan perubahan menuju Indonesia yang lebih baik lagi.
Revolusi Mental, ungkapnya memiliki lima kategori, yakni gerakan Indonesia melayani, gerakan indonesia bersih, gerakan indonesia mandiri, gerakan Indonesia tertib dan gerakan Indonesia bersatu.
Kendati dibentuk dengan lima kategori, lanjut Walikota, gerakan revolusi mental merupakan satu kesatuan yang saling berkesinambungan dalam mewujudkan perubahan bagi indonesia.
“Perubahan ini dimulai dari bawah, dari nadi masyarakat Indonesia yang menginginkan perubahan”, ujar Irsan.
Menurutnya, gerakan revolusi mental merupakan gerakan kemasyarakatan yang di inisiasi oleh kekuatan yang ada dimasyarakat sipil.
“Disini jugalah peran para mahasiswa, generasi muda sebagai ujung tombak dalam perubahan” jelas Walikota
Sambutan ini disampaikan Walikota pada pembukaan Masa Ta’aruf Mahasiswa Baru (Matamaru) secara virtual dari tanggal 6 sampai 9 Oktober 2020 yang diikuti 614 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM-Tapsel) .
Matamaru yang digelar selama 4 hari tersebut secara resmi dibuka Rektor UM-Tapsel Muksana Pasaribu MA yang seluruh peserta Matamaru dari berbagai daerah melalui zoom meeting, Selasa (6/10).
Pembukaan Matamaru virtual yang digelar di Aula Seminar UM-Tapsel, Jalan Sutan Mohammad Arif, P Sidimpuan dihadiri Walikota P Sidimpuan Irsan Efendi Nasution dan Kapolres P Sidimpuan AKBP Juliani Prihartini.
Rektor UM-Tapsel Muksana Pasaribu MA mengatakan dalam rangka menyahuti merdeka belajar, UM-Tapsel yang telah banyak melahirkan alumni sukses telah menyesuaikan kurikulum.
Matamaru Tahun Akademik 2020/2021 yang digelar dari 6 sampai 9 Oktober 2020 bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap mahasiswa baru terkait UM-Tapsel.
“Matamaru kali dilakukan secara online karena COVID-19”, tuturnya. (Rts/red)