Medan (Pewarta.co) – Universitas Sari Mutiara Indonesia (USM Indonesia) menegaskan komitmennya untuk mengambil peran strategis dalam penguatan ekosistem Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor ekonomi kreatif di tanah air.
Hal ini ditegaskan Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan, Parlindungan Purba dalam Dialog Kewirausahaan diikuti mahasiswa USM Indonesia.
Acara yang berlangsung di Aula Ign. Washington Purba Hall, USM Indonesia Medan,
turut dihadiri Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UMKM, Siti Azizah, yang mewakili Menteri UMKM RI Maman Abdurrahman.
Turut hadir pula Kepala BBPOM di Medan Martin Suhendri, Ketua IAI Sumut Agustama, sejumlah asisten deputi dari Kementerian UMKM, serta civitas akademika USM Indonesia.
Dalam sambutannya, Parlindungan menekankan bahwa USM Indonesia tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga pada pencetakan wirausahawan muda yang inovatif, berintegritas, dan adaptif terhadap tantangan digital dan global.
“Saat ini kami memiliki berbagai pusat studi dan unit kewirausahaan aktif, seperti Pusat Studi Lingkungan dan Sampah, Pusat Studi Rendah Karbon, Career Development & Alumni Centre, serta 12 unit UMKM mahasiswa yang aktif,” ungkap Parlindungan.
Beberapa UMKM mahasiswa yang telah beroperasi antara lain Baby Spa, Spa Hamil, Pizza Oe, Rani Florist, CV Moga Pertama Perkasa, hingga Samura Home Care. Lebih dari 79 mahasiswa telah aktif terlibat dalam program kewirausahaan kampus.
USM Indonesia juga aktif menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, termasuk dalam pelatihan digitalisasi UMKM berbasis kurikulum Merdeka Belajar, program pengabdian kepada masyarakat, serta kemitraan dengan KADIN, APINDO, PTPN IV, BPOM, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung produk lokal dan memperluas akses pasar.
“Kami berharap bisa menjadi bagian dari ekosistem UMKM binaan Kementerian, termasuk dalam program inkubasi mahasiswa wirausaha dan akses pembiayaan mikro, literasi ekspor, serta platform digitalisasi UMKM kampus,” kata Parlindungan.
Kewirausahaan: Kebutuhan Bangsa, Bukan Sekadar Target
Dalam paparannya, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM Siti Azizah menegaskan bahwa penguatan kewirausahaan bukan semata-mata didorong oleh target pembangunan nasional (RPJMN), tetapi karena menjadi kebutuhan strategis bangsa.
“Kondisi saat ini menuntut kita menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Dunia usaha adalah jalan strategis,” ujarnya.
Menurut Azizah, peluang kewirausahaan di Sumatera Utara sangat besar. “Ada 1,2 juta wirausahawan di Sumut yang bisa terus didorong untuk berkembang,” ungkapnya.
Dia juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi, khususnya oleh perempuan pelaku UMKM. Meski 64% pelaku UMKM adalah perempuan, banyak di antaranya masih menghadapi hambatan seperti keterbatasan akses ke perbankan dan perizinan usaha, serta kendala budaya.
“Lembaga keuangan harus lebih mendukung wirausaha perempuan. Mereka adalah tulang punggung ekonomi,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia mengajak generasi muda untuk aktif menciptakan lapangan kerja, bukan hanya mencarinya. Ia juga menyoroti potensi besar di sektor care economy seperti layanan kesehatan dan sosial.
“Kita perlu kolaborasi lintas kementerian dan lembaga agar pembinaan, pelatihan, serta pendampingan UMKM berjalan optimal. Mari bersama bangun ekosistem kewirausahaan yang inklusif dan tangguh,” tuturnya. (gusti/red)