Medan (pewarta.co) – Langkah sederhana seperti menyaring informasi sebelum menyebarkannya dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam menciptakan pemilu yang damai dan bermartabat.
“Dengan memastikan keakuratan dan kebenaran informasi sebelum disebarkan, kita dapat mencegah penyebaran hoaks dan konflik yang tidak perlu,” ucap Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, Minggu (17/3/2024).
Meutya saat tampil menjadi pembicara dalam seminar Literasi Digital bertajuk “Saring sebelum Sharing: Ciptakan Pemilu Damai” pada 13 Februari 2024 lalu, juga menyebutkan contoh penerapan saring sebelum sharing tersebut.
“Salah satu contoh penerapan saring sebelum sharing dalam pemilu adalah dengan cara memeriksa keaslian informasi atau berita yang diterima sebelum membagikannya di media sosial,” tuturnya.
Menurutnya hal ini penting mengingat maraknya berita bohong atau hoaks yang dapat memicu kegaduhan dalam masyarakat.
“Dengan demikian, kita dapat mencegah penyebaran informasi yang tidak benar yang dapat merusak suasana pemilu,” ujarnya.
Menyetujui pendapat Meutya Hafid, Nurleli selaku praktisi media menambahkan, proses saring sebelum sharing juga dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi sikap dan perilaku dalam menyikapi perbedaan pendapat politik.
Diakuinya, dalam konteks pemilu, tidak dapat dipungkiri setiap orang memiliki pilihan politik yang berbeda-beda. Namun, kata Nurleli, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk saling memusuhi atau menyebarkan kebencian kepada orang lain.
“Dengan melakukan proses saring sebelum sharing dalam hal ini, kita dapat membangun sikap toleransi, menghargai perbedaan pendapat, dan memperkuat persatuan dalam masyarakat,” katanya.
Nofri Affandi selaku jurnalis TV ONE dan praktisi media juga mengatakan, di tengah polarisasi politik dan ketegangan yang terjadi di banyak negara, penting untuk memahami proses saring sebelum sharing. Hal itu, ucapnya, merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menciptakan pemilu yang damai.
“Dengan menerapkan prinsip ini, kita dapat mencegah terjadinya konflik politik, pembagian informasi yang salah, serta memperkuat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat,” ujarnya.
Ia mengingatkan, sebagai individu, seseorang memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dalam setiap pemilu.
“Dengan melakukan proses saring sebelum sharing, kita dapat memastikan bahwa informasi yang disebarkan adalah benar dan tidak provokatif,” pungkasnya. (gusti)