Tebing Tinggi (pewarta.co) – Tidak terasa perhelatan MTQ ke-37 Tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Tebing Tinggi yang dibuka sejak tanggal 5 September lalu, akan segera berakhir. Bersyukur, seluruh perlombaan diselesaikan sesuai jadwal, kondisi kafilah dan dewan juri dalam keadaan baik dan mendapat animo tinggi dari masyarakat.
Hal ini disampaikan Ketua Pelaksana Teknis MTQ ke-37 Sumut Palid Muda Harahap, Kamis (10/9), saat ditemui di Sekretariat MTQ ke-37 Sumut, Hotel Malibou Jalan Jenderal Sudirman Tebing Tinggi. “Alhamdulillah, MTQ telah terselenggara sesuai rencana dan akan berakhir. Peserta dan dewan hakim telah melakukan tugas dengan baik,” katanya.
Hampir seluruh cabang lomba sudah menyelesaikan final pada Rabu (9/9). Sehingga Kamis (10/9), hanya tersisa dua perlombaan final yakni Qirsab Murattal dan Fahmil Quran. Nama sebagian besar para pemenang juga telah dihasilkan lewat rapat penjurian dan tinggal menunggu pengumuman pada hari terakhir yang akan ditutup langsung Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Kepada LPTQ kabupaten/kota, Palid berharap, usai MTQ pembinaan tetap ditingkatkan agar kualitas qari/qariah maupun golongan dan cabang lainnya semakin unggul. Mewakili seluruh panitia, Palid mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pihak yang membantu menyukseskan event tersebut. Ucapan maaf juga disampaikan Palid apabila ada kesalahan maupun kekurangan selama acara berlangsung.
“Jika ada kesalahan kita petik sebagai pembelajaran dan menjadi lebih baik di masa mendatang. MTQ eloknya menjadi perekat silaturahmi kita sesama umat muslim dan saudara kita non muslim, membawa pesan kedamaian dan persatuan,” pesannya.
Mempersipakan penutupan, Palid mengatakan akan dilaksanakan gladi bersih Jumat (11/9) pagi. Palid berharap masyarakat ikut meramaikan penutupan tentunya dengan tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19.
Salah satu Dewan Hakim Nasional Adli Azhari Nasution, menilai kualitas para qari/qariah Sumut khususnya Golongan Tilawah Remaja dan Dewasa sudah sangat mampu memenuhi standar nasional. Hal ini dinilai Adli sebagai hasil dari pembinaan LPTQ di masing-masing daerah yang tidak pernah sepi dari pelatihan.
“Mudah-mudahan dengan kualitas yang ada saat ini ditambah dengan pelatihan yang cukup, saya optimis kafilah Sumut tak kalah saing untuk berlaga di nasional nanti. Tinggal memantapkan strategi dengan menonjolkan keunggulan masing-masing qari/qariah,” terang Adli yang pernah menjuarai MTQ tingkat internasional di Mekah, sekaligus pendiri pesantren hafiz di Bogor. (H16/red)