Deliserdang (pewarta.co) – Kehadiran Menteri BUMN RI Erick Tohir ke Kawasan Industri Medan (KIM) dalam rangka membuka kegiatan KIM Expo 2021 mendapat apresiasi Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi. Hal itu karena harapan pembangunan fasilitas pengolahan limbah kini terwujud.
“Saya masuk ke KIM ini, bisa dihitung baru tiga kali. Sebelumnya saya datang, karena untuk urusan limbah. Sudah sejak lama saya ingin ada fasilitas pengolahan limbah di Sumatera Utara,” ujar Edy Rahmayadi di lokasi acara, Komplek KIM IV, Jalan Saparua IV, Deliserdang, Kamis (25/11).
Hadir pada acara tersebut, Menteri BUMN Erick Tohir, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Wakil Walikota Medan Aulia Rachman, Wakil Bupati Deliserdang M Yusuf Siregar, Wakil Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar serta perwakilan unsur Forkopimda Provinsi. Turut mendampingi Direktur Umum PT KIM Ngurah Wirawan, Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi serta sejumlah pejabat.
Menurut Edy, selama ini permintaan untuk membangun fasilitas pengolahan limbah khususnya bahan beracun dan berbahaya (B3) dari rumah sakit (RS), dimana selama ini masih harus dikirim ke Jawa Barat. Sehingga biaya yang dikeluarkan sangat tinggi.
“Terima kasih karena Pak Menteri mengizinkan. Seperti di Kota Medan, ada lima sungai yang membelah. Itu kondisinya sangat mengkhawatirkan limbahnya. Maka kami berharap semoga ini bisa dipercepat (peningkatan kapasitas). Saya akan fasilitasi apa yang bisa kami siapkan,” ujar Edy.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Tohir menyampaikan bahwa beberapa hal yang menjadi fokus perhatian dalam pengembangan kawasan industri di Indonesia. Pertama adalah bagaimana pengolahan limbah bisa dimaksimalkan untuk mendukung program penghijauan. Kedua, bagaimana menciptakan energi terbarukan dari proses mengelola limbah.
“Kita sudah mulai, di KIM ini kerja sama BUMN dan Pemerintah Daerah. Dan yang terakhir, adalah bagaimana pengolahan air bersih. Dengan begitu, kita bisa meningkatkan kompetisi, terutama untuk produksi dalam negeri,” sebut Erick.
Dirinya pun berharap, pada kegiatan yang bertema ‘Let’s Invest in Medan’ tersebut, Sumut menjadi prioritas bagi semua pihak yang ingin menanamkan modalnya di provinsi ini. Sehingga pemerintah tidak lagi memfokuskan pembangunan hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Jawa.
“Kita harus berkolaborasi dalam menghadapi persaingan. Sehingga ketika saya minta tolong (membangun kerja sama) dengan swasta, bukan berarti pemerintah tidak berkontribusi. Karena ini eranya kita harus solutif, saya minta BUMN punya mental melayani, bukan birokrasi,” jelasnya.
Senada dengan itu, Direktur Utama PT KIM Ngurah Wirawan menyebutkan bahwa keberadaan kawasan industri tersebut sudah 33 tahun. Sampai sekarang masih terus beroperasi dan berkembang lebih baik lagi.
“Walaupun memang kita akui, agak redup. Karena infrastruktur yang sudah tua dan perlu perbaikan. Terutama bagaimana kita mengatasi banjir,” sebutnya, yang berharap dukungan pemerintah setempat.
Selain itu, Ngurah juga meyakini bahwa dengan kegiatan KIM Expo 2021 ‘Let’s Invest in Medan’, yang dihadiri Menteri BUMN tersebut, dapat mendorong peningkatan investasi di Sumut, khususnya di KIM.
Dari segi fasilitas pengolahan limbah, Direktur Utama PT Adhi Karya Persero Entus Asnawi menjelaskan fasilitas pengolahan limbah di KIM menjadi yang pertama dibangun di Pulau Sumatera. Dengan begitu, dapat menjawab tantangan yang dihadapi dengan sangat baik. Mengingat pasar untuk pengolahan limbah begitu luar biasa.
“Meskipun kapasitasnya sekarang ini masih terbatas, awal pertengahan tahun depan kita akan tambah lagi. Mudah-mudahan ini menjadi pemicu untuk kawasan industri di Medan (sekitarnya), dan dapat menjawab tantangan dan tuntutan dunia kepada kita dalam menyelesaikan masalah lingkungan,” pungkasnya.
Pembukaan KIM Expo 2021 ditandai pemukulan Gordang Sambilan oleh Menteri BUMN Erick Thohir bersama Wakil Gubernur Musa Rajekshah, dan lainnya. Sebelum meninggalkan tempat, rombongan meninjau lokasi pameran perusahaan BUMN sekaligus pengguntingan pita stan UMKM. (H13/DISKOMINFO SUMUT/red)