Padangsidimpuan (Pewarta.co)- Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Dolly Pasaribu, SPt, MM bersama Forkopimda mengikuti sesi wawancara dalam rangka penjurian 30 besar daerah yang masuk di nominasi penerima penghargaan Anugerah Tangguh Adhiwirasana secara virtual di Eks. Kantor Bupati Tapsel, Jalan Kenanga No. 74, Kota Padangsidimpuan, Kamis (28/10/2021).
Dalam paparannya di hadapan Ketua Panitia Anugerah Tangguh Adhiwirasana dan dewan juri, Bupati menyampaikan, kasus Covid-19 pertama kali terdeteksi di Kec. Batangtoru, pada Rabu (20/05/2020) lalu.
Menyikapi hal itu, Bupati mengeluarkan keputusan antara lain, membentuk gugus tugas penanganan Covid-19.
“Kemudian mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) No.49/2020 tentang mekanisme dan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Tapsel. Terakhir, keputusan Bupati yang dikeluarkan Rabu (23/09/2020), dalam rangka membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 di Tapsel,” paparnya.
Bupati menerangkan, di wilayah kesehatan pihaknya telah membentuk satuan tugas di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga ke desa/kelurahan, dan dusun.
Itu dilakukan supaya pemerintah dapat memonitor penyebaran Covid-19 hingga daerah paling kecil.
Pihaknya juga selalu memastikan ketersediaan logistik/alat pelindung diri (APD) di rumah sakit dan Puskesmas.
Untuk Puskesmas di setiap kecamatan ada 1.200 APD dan di rumah sakit ada 1.300 APD yang tersebar,pihaknya juga sudah membentuk sistem pelaporan terstruktur dibantu TNI-Polri agar mempermudah masyarakat melaporkan terkait kasus Covid-19, selain terjun langsung ke lapangan dan melaporkannya secara simultan ke Pemkab Tapsel.
“Berikutnya, di Tapsel sendiri ada rumah karantina dan isolasi yang terpusat dan tersebar di 248 desa/kelurahan. Dan kami juga memberi dukungan khusus kepada tenaga kesehatan dalam menangani Covid-19,” tambahnya.
Adapun kendala yang dihadapi di lapangan selama penanganan pandemi Covid-19 di Tapsel, menurut Bupati, adalah tentang informasi negatif/hoaks yang berkembang di kalangan masyarakat terkait Covid-19 dan vaksinasi.
Bupati memaklumi jika masyarakat masih enggan untuk divaksin lantaran pandemi Covid-19 ini merupakan kasus baru yang melanda Indonesia maupun dunia, hingga semua pihak taidak siap dalam menghadapinya.
Kemudian kendala selanjutnya adalah keterbatasan kuota vaksin di lapangan. Dalam mengatasi persoalan itu, pihaknya bersama Forkopimda selalu melakukan evaluasi tiap pekan terkait perkembangan dan penanganan Covid-19.
Pemkab Tapsel dan unsur Forkopimda mencari solusi terkait kendala di lapangan dalam rapat evaluasi itu. Hasil dari rapat evaluasi itu ditindaklanjuti sehingga secara perlahan berbagai persoalan dapat di atasi.
Terkait ketersediaan kuota vaksin, Pemkab Tapsel dan Forkopimda mengupayakan dengan berkoordinasi melalui pemerintah provinsi, kementrian atau pemerintah pusat.
Berkat upaya itu, dalam waktu dekat akan turun penambahan vaksin di Tapsel sebanyak 33.000 dosis.
Pihaknya juga membuat call center 109 yang gunanya untuk memudahkan masyarakat dalam melaporkan kasus Covid-19.
Berbagai media massa, sebutnya, juga turut dilibatkan dalam menyampaikan informasi positif ke masyarakat dalam rangka penanganan Covid-19.
Pihaknya dalam penegakan protokol kesehatan telah menerapkan Operasi Yustisi bersama unsur Forkopimda.
Terkait vaksin, selain membuka gerai vaksinasi hingga menyambangi ke rumah-rumah warga atau secara door to door.
Sedangkan untuk pemulihan ekonomi, pihaknya juga telah mendongkrak sektor IKM dan UKM dengan mendukung berbagai program baik itu tenun daerah maupun kopi Sipirok yang sudah ikut dalam pameran di luar provinsi hingga ke Amerika.
Selain itu, dikarenakan mayoritas masyarakat Tapsel bertani, Bupati telah memprogramkan KUR Tani untuk membantu para petani di sektor modal.
“Dan melalui alokasi dana desa (ADD) dan dana desa (DD) juga telah disalurkan bantuan ke masyarakat di Tapsel,” ungkap Bupati.
Melalui berbagai pemaparan di atas, Bupati menyampaikan rasa optimismenya dalam meraih Anugerah Tangguh Adhiwirasana itu.
Namun demikian, ungkap Bupati, berbagai upaya seperti yang dipaparkan itu, semata-mata untuk kepentingan masyarakat Tapsel. Ke depan, pihaknya masih akan terus berjuang dan mengupayakan yang terbaik bagi kesehatan dan perekonomian masyarakat. (Rts/red)