Medan (pewarta.co) – Perum BULOG Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatera Utara memastikan kondisi stok dan pasokan beras aman serta cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut menjelang lebaran Idulfitri ini
“Stok beras Bulog aman dan masalah beras secara umum tak ada masalah di Sumut,” kata Pemimpin Wilayah Perum BULOG Sumatera Utara Budi Cahyanto di Medan, Selasa (25/3/2025).
Menurutnya dengan ketersediaan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang saat ini tersimpan di gudang Bulog mencapai 52.000 ton. Dia memastikan stok itu cukup untuk kebutuhan masyarakat hingga empat bulan ke depan pasca Idul Fitri.
Selain itu, BULOG juga menyediakan komoditas bahan pokok seperti gula pasir dan minyak goreng agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Disebutkannya, BULOG hadir dan turut serta mengoptimalkan perannya dalam rangka menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Provinsi Sumut. Salah satunya dengan pelaksanaan pasar murah kerja sama dengan PT Pos Indonesia, ID Food, BUMN Pangan dan juga Pemerintah Kabupaten/Kota dengan harga terjangkau sekaligus menjaga harga tetap stabil bagi masyarakatnya Sumut, khususnya selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Dengan menyediakan beras SPHP yang dijual untuk pasar murah dengan harga Rp58.000 per lima kg, MinyaKita Rp14.700 per liter seharusnya dijual Rp15.000 per liter
“Harapannya beras SPHP bisa menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan terjangkau dan berkualitas sehingga masyarakat dapat menjalani ibadah Ramadhan dengan lebih tenang,” kata Budi yang baru beberapa bulan menjabat di Medan, sebelumnya dari Kalimantan Tengah.
Selain pasar murah, di sisi Hulu Perum BULOG Kanwil Sumut juga menjalankan program penyerapan gabah dan beras guna mendukung kesejahteraan petani. Dengan memasuki masa panen raya BULOG aktif melaksanakan penyerapan Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kg.
“Hal ini dilakukan BULOG sebagai langkah nyata untuk menjaga keseimbangan harga dan meningkatkan pendapatan petani dengan harapan dapat membantu petani memperoleh harga yang lebih baik,” katanya.
Budi menjelaskan penyerapan beras petani juga bertujuan untuk memperkuat cadangan beras pemerintah yang akan digunakan untuk menjaga ketahanan pangan nasional baik dalam situasi darurat maupun untuk pengendalian harga beras di pasar.
BULOG Sumut mendapat target penyerapan beras sebanyak 3 juta ton. Untuk itu, BULOG terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Kelompok Tani (Poktan dan Gapoktan), penggilingan serta dukungan dari TNI dan Polri. Selain beras, BULOG juga mendapat tugas serapan gabah (Sergap).
Dia yakin sinergi ini menjadi kunci dalam memastikan penyerapan gabah dan beras berjalan maksimal. Dengan langkah ini, BULOG optimis dapat menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas harga pangan di Sumut sekalian memperkuat ketahanan pangan nasional selama bulan suci Ramadhan.
Selama Ramadhan, BULOG dapat tugas sebagai Desaku. Begitu BULOG dapat Desaku maka pabrik dapat kuota ekspor. Kalau dulu selesai konsumen dulu baru dapat kuota. Dia pun berharap usai Ramadhan Bulog tetap jadi Desaku. (gusti/red)