Medan (Pewarta.co) – Sebanyak 9.863 peserta ujian Seleksi Mahasiswa Mandiri (SMM) dan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Program Diploma (SPMPD) Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 2021 memerebutkan 3.391 kuota mahasiswa baru untuk kedua jalur ini.
“Untuk daya tampung jalur Mandiri USU ada 2.696 orang, dan Program Diploma 1.235 orang mahasiswa baru,” kata Rektor USU Dr Muryanto Amin SSos MSi kepada wartawan seusai melakukan peninjauan ujian SMM dan SPMPD di Kampus Falultas Teknik USU, Padang Bulan Medan, Minggu (4/7/2021) sore.
Turut dalam peninjauan itu
Wakil Rektor I Dr Edy Ikhsan SH MH, Wakil Rektor II Muhammad Arifin Nasution SSos MSP, Wakil Rektor III Dr Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, Wakil Rektor V Ir Luhut Sihombing MP, Sekretaris Universitas Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, Kepala Kantor Humas Promosi dan Protokoler USU Amalia Meutia MPsi Psikolog, dan unsur Panitia Ujian Masuk Lokal.(PUML) USU.
Pelaksanaan ujian SMM dan SPMPD, hari ini mulai dari pukul 08.00 WIB pagi hingga sore, kata rektor, berjalan aman dan lancar sesuai dengan yang direncanakan.
Muryanto menyatakan tidak ada ditemukan kendala apapun. Ujian dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebelum memasuki ruangan, semua peserta diperiksa suhu tubuhnya.
Hasil ujian SMM akan diumumkan pada tanggal 17 Juli mendatang. Sedangkan hasil ujian SPMPD akan diumumkan pada 22 Juli 2021. Pengumuman dapat dilihat melalui laman https://seleksi.usu.ac.id dan https://usu.ac.id.
Terkait uang kuliah jalur Mandiri dan Diploma, Muryanto menegaskan tidak ada kenaikan, tetap seperti tahun lalu. Namun, pihaknya telah merencanakan skema Uang Kuliah Tunggal.(UKT) untuk mahasiswa jalur Mandiri mulai tahun 2022.
“Tahun ini belum bisa dberlakukan UKT bagi mahasiswa jalur Mandiri karena Peraturan Rektor belum dibuat. Selain itu kita akan melihat dulu apa yang dilakukan teman-teman di PTN lainnya tentang skema UKT bagi mahasiswa jalur Mandiri. Kabarnya UGM dan ITB sudah membuat skema beasiswa dan UKT mahasiswa jalur Mandiri,” tuturnya.
Sedangkan terkait dengan kuliah tatap muka di masa pandemi Covid-19, rektor menyatakan belum bisa dilakukan. Tapi USU tetap menyiapkan format dan modul kuliah tatap muka, sehingga ketika ada kebijakan untuk membuka kembali kuliah tatap muka, USU sudah siap
“Formatnya kita siapkan 50 : 50. Artinya 50 persen belajar di kelas, dan 50 persen belajar daring. Tentu kita tetap mengikuti kebijakan Pemerintah Provinsi Sumut. Selama Tim Satgas Covid-19 belum membolehkan kuliah tatap muka, USU akan mengikutinya. Semula dijadwalkan kuliah tatap muka mulai Agustus, tapi berdasarkan kebijakan Satgas Covid-19 Sumut, kuliah tatap muka belum boleh dilakukan,” pungkasnya. (gusti/red)