Medan (Pewarta.co) – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Medan Adlan menyatakan, di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berinisiatif membuat sebuah akun pembelajaran digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring.
Menurutnya, masa pandemi Covid-19 membuat keadaan yang tidak memungkinkan bagi siswa untuk pembelajaran tatap muka, sehingga ia mengingatkan kepada seluruh kepala sekolah di Kota Medan bahwa sistem belajar di Kota Medan masih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Saat ini, masa pandemi tak memungkinkan untuk bertatap muka, sehingga proses pembelajaran dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi bisa menjadi solusi disaat siswa tidak datang ke sekolah,” kata Adlan, Rabu (22/9/2021).
Untuk itu, Dinas Pendidikan Kota Medan bekerjasama dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Medan melaksanakan pendampingan aktivasi akun belajar.id untuk 41 titik lokasi di Kota Medan. Kegiatan berlangsung di UPT SDN 060796 Jalan Medan Area Selatan Gg Masjid Medan.
Dijelaskannya, akun pembelajaran program belajar.id tersebut dibuat untuk para pemangku pendidikan mulai siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Adapun untuk peserta didik atau siswa harus dibatasi yaitu untuk siswa kelas 5 dan 6 SD. Sedangkan siswa di jenjang SMP bisa seluruhnya.
Ia menyampaikan, Pemko Medan mendukung penuh kebijakan ini dan diharapkan seluruh stakholder pendidikan berpartisipasi aktif untuk mensukseskan program belajar.id.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa program belajar.id sangat mensupport kelancaran pembelajaran dan memudahkan pendidik dan peserta didik mengakses layanan pembelajaran,” katanya.
Menurutnya, digitalisasi pendidikan merupakan terobosan yang perlu diapresiasi. Disebutkannya, transformasi digital ada 3 pilar yang dikembangkan yakni masyarakat, pemerintah, ekonomi/bisnis.
“Kita ingin komponen bangsa ini semua bisa terlibat dalam transformasi digitalisasi. Kedepannya sektor pendidikan sangat seksi di era transformasi digital karena akan ada transformasi mendasar di sektor pendidikan,” tuturnya.
Ia mengakui banyaknya aplikasi yang diciptakan untuk mengatasi tantangan yang ada selama ini. Tujuan digitalisasi, sebut Adlan, adalah ingin menggabungkan transformasi digital dengan mengintegrasikan cyber pedagogy dengan cyber technology untuk mewujudkan cyber education. Ini agar dalam pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, mengembangkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi dan membiasakan peserta didik berpikir dan bekerja kreatif dalam menyelesaikan berbagai masalah.
“Kami berharap program ini dapat berdampingan dengan visi pemerintah Kota Medan yakni terwujudnya masyarakat Kota Medan maju dan kondusif,” katanya.
Didampingi Kabid Pendidikan Dasar dan SMP Disdik Medan Muhammad Mulyadi, dan Ketua IGI Kota Medan Samiun Alim, Adlan menyebutkan penekanan masih dilaksanakan PJJ, berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Medan No.443.2/8398 Tentang PPKM Level 4.
“Pelaksanaan pembelajaran masih dilaksanakan secara daring. Jika ada sekolah yang melaksanakan PTM, segera laporkan ke Gugus Tugas Covid-19 Kelurahan atau Kecamatan,” tegasnya. (gusti)