Ngawi (pewarta.co) – Melalui gerakan tanggap dan cegah Covid-19, berbagai upaya terus dilakukan Danyonarmed 12/Divif 2 Kostrad Letkol Arm Ronald F Siwabessy guna mengantisipasi penyebaran wabah virus yang telah menjadi
pandemi dunia saat ini.
Upaya itupun terlihat saat orang nomor satu ditubuh Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad ini melaksanakan tanggap dan cegah Covid-19 di salah satu destinasi wisata sejarah yaitu Benteng Van Den Bosch, Selasa 31 Maret 2020.
Ditemui di lokasi, Letkol Ronald mengatakan hari ini kita terjunkan puluhan prajurit yang bersinergi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi untuk melaksanakan pembersihan kelelawar yang ada di Benteng Van Den Bosch.
“Sampai dengan saat ini, masih terdapat polemik tentang penyebab pasti dari Covid-19. Namun beberapa pemberitaan yang beredar di masyarakat, penyebaran virus ini diduga memiliki keterkaitan dengan salah satu satwa liar yaitu kelelawar,” ungkapnya.
Oleh karena itu, jelas Ronald pembersihan kelelawar yang digelarnya saat ini tidak hanya merupakan langkah dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 semata, namun sekaligus upaya menjaga stabilitas serta kenyamanan masyarakat Ngawi dari kekhawatiran akan keberadaan kelelawar yang ada di area Benteng Van Den Bosch itu.
Lebih lanjut, Almamater Akademi Militer Tahun 2002 ini menambahkan, langkah pembersihan yang kita ambil, dengan cara tidak dimusnahkan, melainkan dengan mengusir keberadaan kelelawar, dan membersihkan area Benteng tersebut.
Bukan tanpa alasan, populasi kelelawar di Benteng Van Den Bosch ini jumlahnya jutaan. Menurutnya, beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah dampak lain dari hasil pemusnahan itu sendiri, baik dari sisi kesehatan maupun keseimbangan ekosistem alam itu sendiri.
“Ingat lho ya, kita bersihkan, bukan dimusnahkan, karena keseimbangan ekosistem itu juga penting,” tegas Ronald.
“Menjaga populasi kelelawar yang sehat dengan tidak mengganggu, mengkonsumsi serta tidak membasminya, merupakan salah satu cara yang bijak sebagai upaya dalam mencegah penyebaran penyakit sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem alam,” lanjut Ronald. (red)