Jakarta (Pewarta.Co) – Turut berbela sungkawa dan berduka cita atas meninggalnya Victorlino Fahik Marsal (58), ayah dari Yohanes Ande Kala yang akrab disapa Joni (16), sang penyelamat bendera merah putih, Satgas Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti membantu proses pemakamannya.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif RK 744/SYB Letkol Inf Alfat Denny Andrian, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Rabu (16/9/2020).
Diungkapkan Dansatgas, selain bertugas pokok menjaga wilayah perbatasan RI-RDTL, Satgas juga membantu memecahkan kesulitan yang dihadapi warga sekitarnya.
“Seperti yang dilakukan Pos Silawan pada Senin (14/9/2020), begitu mendengar ada kedukaan yang menimpa warga binaan, dengan cepat segera memberikan bantuan,” ujarnya.
“Sebagai ungkapan ikut berduka atas meninggalnya ayah dari Joni, personel Satgas pun segera melayat dan bantu mendirikan tenda sekaligus proses pemakamannya,” sambung Alfat Denny Andrian.
Lebih lanjut dikatakannya, Joni yang kini duduk di kelas IX SMP ini merupakan sosok yang sempat viral atas keberaniannya menyelamatkan bendera merah putih yang tersangkut di ujung tiang ketika upacara bendera pada HUT ke-73 RI.
“Berkat aksi heroiknya itu pulalah sampai Presiden RI Joko Widodo, Menpora (Imam Nahrowi waktu itu), Panglima TNI dan pejabat tinggi lainnya sangat mengapresiasi keberanian anak tersebut,” jelasnya.
Alfat Denny Andrian menambahkan, dipimpin Wadanpos Silawan Serda Miller Krey bersama beberapa anggota pos pun langsung menuju rumah duka yang beralamat di RT 12/03 Dusun Halimuti Desa Silawan.
“Menurut informasi, ayah Joni meninggal karena sakit asma dan stroke. Bahkan sebelum meninggal sempat menjalani perawatan di RSU Atambua,” tandasnya.
Di tempat terpisah Danpos Silawan Letda Inf Felisianus Nainatu mengatakan bahwa yang dilakukan personel Silawan adalah bagian dari misi kemanusiaan yakni membantu warga yang kedukaan hingga proses pemakaman sesuai adat dan kebiasaan di wilayah setempat.
“Bantuan yang diberikan personel Pos Silawan di antaranya menyiapkan tempat dengan membuatkan tenda dan kegiatan lainnya yang dibutuhkan sanak keluarga almarhum,” terangnya.
Danpos yang biasa disapa Felix tersebut juga menuturkan bahwa selama hidupnya almarhum juga selalu dekat dengan personel Satgas. Apalagi sang anak, Joni, kesehariannya juga selalu rajin berkunjung dan bercengkrama dengan anggota pos.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, semoga amal ibadahnya diterima disisi kanan Allah Tuhan Yang Maha Esa,” urainya.
Suasana haru pun seketika meledak di lokasi ketika jenazah diantar ke rumah duka. Tak mampu menahan rasa kehilangan, isak tangis pun tidak henti-hentinya terdengar dari seluruh keluarga yang ditinggalkan.
Dominggus Muhammad Ali MQ (56), pihak keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada personel Pos Silawan yang dengan segenap hati membantu meringankan beban keluarga Joni.
“Bantuan yang Satgas berikan sangat meringankan keluarga kami, mulai dari penyiapan tenda sampai proses pemakanan, prajurit yang baik hati ini selalu sedia untuk membantu,” tuturnya.
“Kami sungguh senang, kehadiran Bapak Satgas betul-betul meringankan kesulitan kami di tengah suasana duka ini,” pungkas Dominggus. (AVID)