Keerom (Pewarta.Co) – Warga kampung ampas yang berada di wilayah perbatasan RI-PNG masih kesulitan di berbagai aspek, salah satunya akses pelayanan kesehatan.
Warga ampas, EDI (22) dan YANCE (27) lebih memilih berobat ke pos dari pada ke puskesmas yang jaraknya jauh untuk mendapatkan perawatan medis. Kampung ampas, kab.Keerom prov. Papua (11/09/2020).
Jarak yang jauh dan fasilitas kesehatan yang kurang memadai membuat masyarakat kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Pilihan utama bagi warga adalah mendatangi Pos Satgas pamtas yonif Raider 100/ps yang letaknya lebih dekat dengan mereka.
Warga merasa terbantu dengan kehadiran satgas karena anggota satgas ada yang berlatar belakang sebagai tenaga kesehatan. Ketika warga membutuhkan bantuan seperti memeriksa kesehatan dan mengobati luka-luka, mereka tidak perlu lagi ke puskesmas. Warga cukup datang ke pos satgas untuk mendapatkan pelayanan.
Danpos Ampas, Letda inf. Destarellyno fachri S. Tr (Han) mengatakan, Dua orang warga ampas pagi pagi mendatangi pos yaitu EDI (22) luka pada bagian pelipis dan YANCE (27) mengeluhkan sakit kepala yang tak kunjung sembuh mendatangi pos ampas untuk di periksa kesehatanya.
Dua orang Tenaga kesehatan Pos ampas, Prada syahputra kurniawan panggabean dan pratu rolis dengan sigap langsung memeriksa kondisi pasien tersebut, dan diberi obat penyembuh luka serta pemasangan perban untuk EDI dan obat sakit kepala untuk sodara YANCE. Setelah diberi obat, merakapun diizinkan pulang.
Menurut letnan desta, pelayanan kesehatan dan obat yang diberikan TNI semuanya gratis. TNI benar-benar ingin membantu masyarakat di daerah perbatasan agar tetap sehat.tutupnya. (avid/red)