Medan (Pewarta.co) – Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE mengecam adanya pengusiran wartawan unit DPRD Kota Medan oleh oknum staf sekretariat DPRD Medan saat meliput pertemuan anggota DPRD Medan dan DPRD Bantul di gedung DPRD Medan beberapa waktu lalu. Hasyim menegaskan hal seperti ini jangan terjadi lagi dan Sekretaris DPRD Kota Medan atau Sekwan diminta mengambil langkah memperbaiki kinerja para anggotanya.
“Saya harap kedepannya Sekwan harus bisa memperbaikinya, kepada para staf juga harus memperjelas dari awal apakah rapat ini tertutup atau tidak. Kalau tertutup mestinya diberitahukan terlebih dahulu agar tak menjadi salah paham. Kita tetap berusaha untuk positif thinking,” ungkap Hasyim, Sabtu (30/11/11).
Karena kata Hasyim, persoalan anggaran boleh dan sah-sah saja untuk diketahui oleh masyarakat dan memang harus terbuka. Apalagi pertemuan kemarin dengan anggota DPRD Bantul hanya sekedar konsultasi dan diskusi.
“Mungkin ini ada kesalahan dan mesti diperbaiki. Sebab kita ingin semua bagian di DPRD Kota Medan bekerja harmonis, mulai dari staf, honorer, dewan dan lainnya bisa bersinergi,” ujar Hasyim.
Sedangkan Sekretaris DPRD Kota Medan Abdul Azis memastikan akan segera memanggil Staf Humas Protokol Ika Syafitri Dewi yang dinilai bertindak arogan terhadap wartawan yang kesehariannya melakukan peliputan di DPRD Medan.
“Nanti kita marahi dia,” kata Sekwan saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (1/12/19).
Abdul Azis mengaku sangat heran dengan tidak tanduk Ika Syafitri Dewi yang bertindak di luar kewajaran. “Kita heran saja,” jelasnya.
Terpisah, Kabag Hukum dan Perundang-undangan DPRD Medan Hj.Alida juga mengaku heran dan kecewa dengan tindakan anak buahnya itu. “Kok gitu ya, semua digaduhi dia,” jelasnya.
Alida mengaku tidak habis pikir dengan aksi anggotanya itu. “Tak sepantasnya ia mengusir wartawan, sudah nggak benar itu,” jelasnya.
Diketahui, setelah mengusir wartawan di pertemuan tersebut, besoknya Ika mencak-mencak di ruang wartawan karena tidak terima diberitakan melakukan pengusiran terhadap wartawan saat meliput kunjungan DPRD Bantul tersebut.
Di lingkungan DPRD Medan, aksi arogansi staf baru kali ini terjadi. Salah seorang staf Sekretariat DPRD Medan menilai aksi tersebut sebagai tanda ketidakmampuan beradaptasi dan mengenal lingkungan tempat bekerjanya.
“Mana ada staf berkelakuan seperti itu, baru kali ini aku lihat,” ucap staf perempuan yang enggan disebut namanya ini.
Menurutnya, staf tersebut tidak mampu berkawan.
“ASN dan staf pribadi selama ini harmonis, apalagi dengan wartawan di DPRD Medan,” ucapnya. (Dik/red)