Medan (pewarta.co) – Kolonel Cku Dato H Syaiful Azhar, SE, MAp, anak Medan kelahiran Kampong Mangga, Jalan Mayjen S Parman No 253, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Minggu (28/8/2019) di satu hotel kawasan Setia Budi Medan resmi mendeklarasikan dirinya sebagai salah satu bakal calon (Balon) Walikota Medan masa bakti 2020-2025 mendatang.
Acara diawali pemutaran slide dan dokumentasi riwayat hidup Datok Syaiful serta tanya jawab, serta saran dan masukan para tokoh itu juga dihadir anggota DPR RI terpilih Dato Seri Prof.DR.H. Djohar Arifin, Dr. H.M. Insya indrawan.SE.MM, Prof. Hasnudi Miraza MSc, Waka Ikatan Keluarga Deli, Alumni SMANSA-UDA-SPENSA, Zaharuddin Sinaga- Sjarikat Islam, Forum Gerakan Bela Negara Sumut- Ir.Elmadon Ketaren, Alumni SMANSA-UDA-SPENSA, mewakili FKPPI, Alumni IM3I, Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah, Utusan PAN- Golkar-Demokrat.
Kolonel Cku Dato H Syaiful Azhar, SE, MAp, yang mengambil semboyan “Aman, Tertata dan Peduli” (MANTAP) sangat berkeinginan maju sebagai Walikota Medan ingin membawa kota berpenduduk dua juta lebih ini tidak hanya sekedar hadir, tapi menjadi kebanggaan masyarakatnya serta sejajar dengan kota-kota besar yang telah maju di dunia.
Deklarasi yang juga dihadiri para tokoh dan
Ormas-ormas melayu, antara lain IKD- PPMI- GAMI- Forum Masyarakat Adat Deli (FORMAD) – Kedatuqan Soekapiring – Lasykar Melayu Hang Tuah – Laskar Hang Tuah Indonesia- Gerakan Bela Negara dan lainnya itu, mendapat apresiasi luarbiasa para undangan yang hadir mengingat Dato Syaiful juga dikenal sebagai “telangkai handal” dan pembawa acara pantun Melayu di Jakarta, sehingga acara yang santai itu mencair dan melahirkan berbagi ide dan gagasan agar Dato Syaiful sukses dan terpilih menjadi Walikota Medan mendatang.
Makin ramai diperbincangkan
Tak heran pula setelah deklarasi itu, nama
Kolonel Cku Dato H Syaiful Azhar, SE, MAp,
menjadi sosok yang semakin ramai dan jadi pembicaraan di tiap sudut Kota Medan beberapa hari terakhir. Nama perwira TNI masih aktif ini erat dikaitkan dengan agenda politik Pilkada Medan yang akan berlangsung tahun 2020 mendatang.
Tak ayal pula, masayarakat mulai menyandingkan Dato Syaiful akan cepat beradaptasi dan cepat menyesuaikan diri dengan kecepatan dan daya tanggapnya bila terpilih sebagai walikota, karena Gubernurnya Letjen TNI Purnawirawan juga seorang tentara yang sudah diketahui masyarakat memiliki ide dan pemikiran cemerlang serta gaya yang tidak suka “bertele tele” untuk bersinergi membangun kota Medan khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya.
Nama Dato Syaiful Azhar, ini sebenarnya sangat Medan. Sebab, sosok yang kini menggenggam gelar Sarjana Ekonomi Magister Administrasi Publik ini merupakan putra asli Kota Medan. Selain ia dilahirkan di jantung kota Medan tepatnya di Kampong Mangga, Jalan Mayjen S Parman No 253, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru pada 2 Februari 1962 silam, dato Syaiful yang cukup populer di Jakarta dikenal dengan nama lain “Syaiful Pantun” lahir dari pasangan Datuk Heinol dan Wan Asmah.
Karenanya, darah Melayu sangat kental padanya, ayahnya sendiri Datuk Heinol merupakan putra dari pasangan Datuk Haji Abdul Ghaffar dari daerah petisah Hulu dan Suaidah berasal dari Tanjung Mulia. Sedangkan Wan Asmah merupakan putri Melayu dari pasangan Datuk Kiraman yang tercatata dalam garis keturunan kejuruan Sunggal dan Ibunda Wan Joyah dari Petisah Hulu.
Datuk Syaiful Azhar dibesarkan di Kampong Mangga, jalan Mayjen S. Parman No 253 Kelurahan Petisah Hulu Kecamatan Medan Baru. Lingkungan tempatnya dibesarkan dan bermain adalah tanah warisan leluhurnya. Disana ia berbaur dengan tetangga dari berbagai suku, mulai Melayu, , Batak, Minang, Karo, Aceh, Jawa, India, Tionghoa dan lain -lain. Hasil dari pergaulan Multi Kultur ini menjadikannya seorang Pria yang Supel, mudah bergaul dan terbiasa menghadapi perbedaan.
Disamping bergaul dengan tetangga dari berbagai suku, wilayah kampong Mangga merupakan daerah yang dibatas depannya menghadap Jalan Arteri yakni jalan Mayjen S. Parman dan dibelakangnya mengalir sungai Babura. (hers/red)