Papua (pewarta.co) – Selama lima bulan bertugas menjaga wilayah perbatasan antara Indonesia dan Papua New Guinea (RI-PNG), Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328/DGH terus berdedikasi dalam melaksanakan tugas mencegah segala bentuk tindak peredaran dan penyelundupan barang-barang illegal dan terlarang.
Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han) mengatakan bahwa pemberian penghargaan ini atas integritas dan kontribusi Satgas dalam menjaga keamanan di wilayah perbatasan, “Dalam melaksanakan tugas apapun kami laksanakan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan tugas pokok kami dalam menjaga wilayah kedaulatan dan keamanan NKRI,” Ujarnya.
Dalam pembukaan kegiatan Festival Crossborder Skouw 2019 tersebut, Satgas Pamtas menerima dua penghargaan dari Kedutaan Besar RI untuk PNG dan Kepulauan Salomon serta dari Balai Karantina Kesehatan Pertanian, “Pertama kami terima penghargaan dari Dubes RI Bapak Andriana Supandy yang diserahkan langsung kepada Satgas, Bapak Dubes mengapresiasi kinerja kami selama bertugas di wilayah perbatasan dalam mencegah masuk dan keluarnya barang-barang illegal serta pelintas batas illegal,“ Ucapnya. “Dan yang kedua kami menerima penghargaan dari Balai Karantina Kesehatan Pertanian yang diserahkan langsung oleh Kepala Karantina Kesehatan Pertanian Bapak Muklis Natsir atas kinerja kami yang menggagalkan masuknya Vanilli illegal dan kulit kayu masohi illegal,” Tambahnya.
Dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh Walikota Jayapura Bapak DR. Drs. Benhur Tomi Mano, MM., Assisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional 3 Kemenpar Bapak Muh. Ricky Fauziyani, Kepala Koordinator PLBN Skouw Bapak Yan Numberi, Kepala Imigrasi Kelas I Jayapura Bapak Gatot, Kepala Divisi Imigrasi Kemenkumham Bapak Hermansyah Siregar, Konsulat RI di Vanimo Bapak Abraham Lobelauw. (red)