Medan (Pewarta.Co)– Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI MS Fadhilah menegaskan pihaknya beserta seluruh jajaran siap bersinergi dengan pihak Imigrasi dalam mengatasi masalah Pengawasan Orang Asing (POA).
Hal ini disampaikan Pangdam saat menerima kunjungan Ketua Tim Kajian POA, Laksma TNI Sarwono yang juga Pok Sahli Panglima TNI Tingkat 2 Bidang Hubungan Internasional Kawasan Afrika Timur Tengah di Lounge Room Makodam I/BB, Jln Gatot Subroto Km 7,5 Medan, Rabu (6/11/2019).
Dijelaskan Pangdam, wilayah Kodam I/BB tersebar di empat provinsi, yakni Sumut, Riau, Sumbar, dan Kepri. Dari empat provinsi itu, tiga di antaranya, yakni, Sumut, Riau dan Kepri, terdapat pengunsi orang asing yang jumlah mencapai ribuan.
“Dalam penanganan pengungsi orang asing ini, kita secara umum memiliki pool yang dikelola secara simple. Namun, secara hukum kita tidak bisa terlalu maju dalam mengatasi masalahnya, karena aturan internasional dan lainnya,” jelas Pangdam.
Meski begitu, Pangdam memastikan pihaknya akan tetap memberikan bantuan dalam menangani masalah pengungsi orang asing ini.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Forkopimda maupun Imigrasi. Karena diketahui ada sebagian dari pengungsi orang asing ini yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan, sehingga perlu dilakukan pendataan kembali, terutama terkait pola hidup mereka,” terang Mayjen Fadhilah.
Ditambahkan Kapok Sahli Pangdam I/BB, Kolonel Kav Halilintar Sembiring, SH, salah satunya tugas TNI adalah ikut menangani masalah bencana alam dan membantu korban bencana alam serta memberikan bantuan kemanusiaan.
Terkait masalah pengungsi orang asing di wilayah Kodam I/BB, Kolonel Halilintar merincikan adalah sebanyak 3.634 orang. Jumlah ini tersebar di empat Korem pada wilayah Kodam I/BB. Yakni Korem 033/Wira Pratama sebanyak 1.110 orang, dan tersebar di Kota Tanjungpinang, Batam, serta beberapa pulau hingga ke Natuna.
“Karena wilayah Korem 033/WP merupakan wilayah kepulauan, jadi kondisinya yang berbatasan dengan negara luar seperti Singapura Malaysia dan Vietnam, membuka peluang para pengungsi orang asing itu untuk bersandar di wilayah ini,” terang Kolonel Halilintar.
Untuk wilayah Sumut sendiri, Kolonel Halilintar mengungkapkan ada sebanyak 1.999 pengungsi orang asing. Para pengungsi ini sebagian besar ditempatkan di motel-motel kecil di sepanjang Jln Djamin Ginting, Padang Bulan Medan, dan sebagian lainnya ditempatkan di penginapan seperti guess house di dekat Kampus USU.
“Para pengungsi orang asing yang ada di Sumut ini banyak yang sudah bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya. Oleh sebab itu, kita akan mencoba mengatasinya dengan memberdayakan kemampuan yang dimiliki, serta mengaktifkan peran Komsos dan melakukan pendataan dengan menggandeng pihak Imigrasi,” urai Kolonel Halilintar.
Di sisi lain, Kolonel Halilintar juga menguraikan bahwa jumlah pengungsi orang asing yang ada di wilayah Kodam I/BB ini telah memunculkan kerentanan terhadap masalah.
“Sesuai data yang kita rangkum, sepanjang 2019 hingga September ini, ada 10 kasus yang dilakukan oleh para pengungsi orang asing ini. Rata-rata mereka menanyakan masalah haknya di tempat pengungsian, dan seperti apa nasibnya ke depan,” terangnya.
Sebelumnya, Laksma TNI Sarwono menjelaskan, kehadirannya ini adalah untuk melakukan pendataan jumlah pengungsi orang asing dan kondisinya di wilayah Kodam I/BB.
“Dari data kita, ternyata para pengungsi orang asing yang rata-rata dari Afrika Timur Tengah dan Afghanistan itu datang ke Indonesia secara mandiri. Artinya mereka mempunyai paspor dan visa masuk secara legal. Namun begitu sampai di Jakarta, pasport mereka dihilangkan atau disembunyikan, kemudian mereka melapor ke UNHCR,” terang Laksma TNI Sarwono.
Dikatakannya, Tim POA yang dipimpinnya sudah berkunjung ke Lantamal I Belawan dan Rumah Deteksi Imigrasi (Rudenim) untuk melakukan pendataan dan membuat kajian.
Turut hadir di acara, antara lain Kasdam I/BB, Brigjen TNI Untung Budiharto, Kapok S ahli Pangdam I /BB, para Asisten Kasdam I/BB dan beberapa pejabat utama Kodam I/BB lainnya. (AVID/red)