Banda Aceh (pewarta.co) – Pesawat militer angkatan udara Amerika Serikat (AS) sudah 9 hari berada di Banda Aceh. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari pesawat recovery soal jadwal perbaikan pesawat.
“Belum ada konfirmasi secara jelas. Cuma penyampaian delay karena teknis,” kata Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda (Danlanud SIM) Kolonel (Penerbang) Suliono saat dikonfirmasi, Minggu (2/4/2017).
Awalnya, pesawat recovery yang mengangkut teknisi dan suku cadang dijadwalkan tiba di Banda Aceh hari ini, tetapi batal. Pihak bandara memprediksi pesawat recovery tiba di Banda Aceh pada Senin (3/4/2017), namun masih belum dipastikan.
Pesawat militer AS jenis Boeing 707 mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda pada Jumat (24/3/2017) lalu. Penyebabnya, mesin nomor empat pesawat terbakar saat terbang dari Diego Garcia di Samudera Hindia menuju pangkalan militer AS di Jepang.
Pesawat yang berangkat dari Pulau Diego Garcia di Samudra Hindia ini tiba-tiba mengalami kerusakan mesin saat tengah terbang. Saat kejadian, kru pesawat menghubungi pihak bandara dan TNI AU untuk mendarat sekitar pukul 12.30 WIB. Setelah berputar-putar di atas wilayah Aceh untuk menghabiskan bahan bakar, pesawat akhirnya mendarat sekitar pukul 13.20 WIB.
Ada 20 personel militer AS di dalamnya. Pesawat tersebut semula hendak melanjutkan perjalanan ke Bandara Haneda di Jepang. Hingga saat ini, sudah 14 kru pesawat yang dijemput. (red/dtc)