Medan (Pewarta.co)-Universitas Methodist Indonesia (UMI) Medan melaksanakan wisuda Ahli Madya, Sarjana, Profesi Dokter dan Pascasarjana periode II tahun 2022 di Convention Hall, Hotel Danau Toba International, Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (15/12/2022).
Acara wisuda diawali dengan ibadah yang dipimpin Pimpinan GMI Wilayah I, Bishop Kristi Wilson Sinurat. Kemudian dilanjutkan wisuda oleh Rektor UMI Medan Humuntal Rumapea.
Rektor UMI Medan Humuntal Rumapea, mengharapkan para wisudawan/ti agar senantiasa meningkatkan ilmu dengan belajar sampai akhir hayat. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang.
Rektor menyampaikan wisuda yang dilaksanakan ini adalah wisuda Ahli Madya, Sarjana, Profesi Dokter, dan Pascasarjana periode II tahun 2022 bagi UMI Medan.
Pada kesempatan ini, kembali UMI Medan menghasilkan sejumlah alumni dan melepaskan mereka ke tengah-tengah masyarakat dengan ikut berperan dan memberikan kontribusi yang baik bagi pembangunan Indonesia.
“Ada lebih kurang 505 wisudawan/ti yang diwisuda. Saya berpesan tetap semangat dan terus berkarya supaya menjadi pemenang dalam perjuangan yang akan dihadapi pada masa yang akan datang. Jaga nama baik almamater dan jadilah pemenang,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala LLDikti Wilayah 1 Prof Ibnu Hajar dalam rekaman Vidony mengingatkan kepada para wiaudawan/ti, jika ingin memenangkan peluang mendapatkan lapangan pekerjaan, maka harus mampu beradaptasi dengan tuntutan kemampuan kerja berbasis digital yang saat ini banyak digunakan.
Selain itu perlu memperkuat bidang keilmuan para wiaudawan/ti dengan keterampilan terapan di antaranya adalah kemampuan komunikasi. Ini menjadi suatu yang tidak bisa dielakkan terutama bahasa asing.
Kemudian kemampuan kolaborasi. Membangun jejaring sesama alumni dan dunia kerja tidak di level lokal, regional, nasional bahkan internasional. Lalu melatih memperkuat kapasitas berpikir kritis serta kemampuan memecahkan masalah.
Selanjutnya kemampuan kreatif dan inovasi yang menjadi komponen pokok dari karakter sumber daya manusia tenaga kerja. “Dengan demikian, maka ke depannya jika lulusan yang dibutuhkan dan diharapkan mampu bersih di masa depan adalah mereka yang memiliki kedalaman dan kekuatan ilmu, kecakapan serta ketangguhan pribadi,” tandasnya.
