Medan (Pewarta.co)-Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE mengatakan terhitung mulai, Rabu (18/3/20) DPRD Kota Medan tidak akan melayani seluruh kegiatan kunjungan kerja (kunker) dari anggota DPRD daerah manapun.
“Mulai Rabu, kami setop kunjungan dewan, baik yang mau keluar atau yang akan berkunjung ke gedung kita ini,” kata Hasyim didampingi Wakil Ketua DPRD Medan, Bahrumsyah, Selasa (17/3/20) sore usai memimpin rapat bersama seluruh pimpinan fraksi DPRD Kota Medan, menyikapi wabah covid-19 (virus corona).
Sedangkan, untuk kegiatan anggota DPRD Kota Medan seperti sosialisasi peraturan daerah (sosper) tetap dilakukan seperti biasanya.
“Bagi yang laksanakan sosper itu silahkan, cuma sifatnya jadi pertemuan terbatas,” seru Hasyim.
Namun, terpenting dari pertemuan tersebut anggota DPRD Kota Medan diingatkan agar memanfaatkan pertemuan itu berupa sosialisasi mengenai bagaimana penanganan virus korona atau covid-19 ini.
Hasyim juga menegaskan kepada Sekretaris DPRD Kota Medan, Abdul Azis agar menyiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan antisipasi wabah korona ini.
“Sama Sekwan juga kita ingatkan sediakan hand sentinizer dan alat pengukur suhu tubuh disetiap lantai dan ruangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, pada kesempatan itu, Bahrumsyah meminta pemerintah agar menunjuk rumah sakit umum (RSU) dr Pirngadi Medan dijadikan rumah sakit rujukan, bukan hanya kepada RSU Adam Malik.
“Sebagai rumah sakit miliknya Pemerintah Kota (Pemko) Medan, RSU dr Pirngadi Medan bisa ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk korona ini, jangan cuma Adam Malik saja, saya kira,” ungkapnya.
Sedangkan, tambahnya, untuk meminimalisir terus berkembangnya wabah covid-19 ini, maka seluruh pintu masuk, dalam hal ini dari Medan Utara.
“Pintu masuk dari Pelabuhan Belawan perlu diperketat, disana kapal kargo dan kapal penumpang dari luar (luar negeri) banyak bersandar. Jadi, perlu dapat perhatian khusus,” ujar Bahrum sembari menyarankan agar Pemko Medan mulai menjalin kerjasama dengan Pelindo dalam mempermudah pengawasan di pelabuhan. (Dik)