Medan (Pewarta.co)-Penghujung kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2023, Minggu (23/7/2023) di Plaza Medan Fair Mall semakin semarak dengan hadirnya deretan koleksi busana karya desainer kondang Wignyo Rahadi.
Desainer yang mendirikan usaha tenun di Sukabumi, Jawa Barat dengan nama Tenun Gaya pada tahun 2000, dan juga memiliki Butik Tenun Gaya di Cipete, Jakarta Selatan ini turut meramaikan rangkaian kegiatan FESYar Region Sumatera 2023 yang berlangsung sejak Kamis (20/7/2023).
Perhelatan ini merupakan momentum penting bagi Bank Indonesia Sumut, dimana Kota Medan diberikan amanah sebagai tuan rumah Festival Ekonomi Syariah wilayah Sumatera. Kegiatan dilaksanakan di 3 lokasi strategis Kota Medan secara bersamaan yaitu di area Jalan Masjid Raya, Istana Maimun dan Plaza Medan Fair Mall.
Beragam motif tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dengan ciri khas etnik kontemporer hasil racikan Wignyo Rahadi tampak elegan dikenakan para model dalam Sumatra Etnic Moslem Fashion Show sebagai rangkaian FESYar Region Sumatera 2023.
Pengunjung berdecak kagum, bahkan tak sedikit yang terdengar berkomentar memuji hasil rancangan lelaki kelahiran Solo, 18 Mei 1960 yang konsisten mempopulerkan tenun etnik Indonesia itu.
Wignyo memang dikenal konsisten mengangkat inspirasi dari motif kain tradisional dalam sentuhan modern agar dapat diterima oleh lintas generasi.
“Wah, yang warna merah itu nampak mewah dan elegan ya. Motif tenun kainnya pun bagus,” seru salah seorang pengunjung tatkala menyaksikan model berhijab warna gold memperagakan terusan berupa outer merah dipadu kain tenun etnik.
“Yang ungu juga manis dan simpel,” sambung pengunjung lainnya mengomentari kreasi lainnya desainer yang awalnya menempuh pendidikan S1 Ilmu Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STEI) Jakarta itu.
Wajar jika pengunjung merasa terpesona melihat karya seorang Wignyo Rahadi, mengingat produknya telah merambah luar negeri, terutama Singapura. Selain di Singapura, karya Wignyo juga dijual di Malaysia, Filipina, Jepang, dan Rusia.
Fashion show yang memamerkan tenun motif etnis beragam daerah di Sumatera, seperti Aceh, Sumatera Utara (termasuk ulos dari Sibolga), Sumatera Barat, Riau dan daerah lainnya ini untuk menyemarakkan rangkaian festival mencakup tiga agenda utama yaitu Sharia Fair, Sharia Forum, dan Sharia Competition di daerah masing-masing.
Sharia Competition mencakup In2Motionfest (lomba design dan fashion show), pesantren unggulan, ZISWAF unggulan, dakwah antar pesantren, konten eksyar, wirausaha muda syariah, video kreasi nasyid, MTQ, Dai Cilik, fashion show muslim anak serta lomba marhaban.
Sedangkan Sharia Fair menghadirkan pelaku usaha industri halal, UMKM, pesantren, asosiasi, komunitas dan lembaga terkait untuk melakukan shwocasing produk-produk unggulan dari sektor fashion, craft, coffee, dan FnB (makanan minuman olahan) yang tersebar di 3 lokasi pelaksanaan FESYar.
Sementara Sharia Forum terdiri dari berbagai rangkaian seminar maupun talkshow yang mengangkat berbagai topik menarik seperti optimalisasi wakaf produktif dan sertifikasi halal, upaya mendorong industri halal Sumatera melalui modest fashion dan pariwisata ramah muslim, digitalisasi dan pembiayaan syariah bagi UMKM, serta berbagai topik menarik lainnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma ketika menutup gelaran itu menyampaikan apresiasinya kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi aktif menyukseskan Fesyar Sumatera 2023.
Ia juga mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang lomba dalam rangkaian kegiatan diikuti
seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia se-Sumatera.
“Terima kasih telah memberikan performa terbaik pada acara Fesyar Sumatera 2023,” pungkasnya. (gusti)