Medan (Pewarta.co)-Peringatan Nuzulul Quran selayaknya menjadi bahan perenungan bagi setiap Muslim untuk menjalin kedekatan dengan Alquran.
Nuzulul Quran adalah manifestasi rahmat Allah kepada umat manusia. Manusia sesungguhnya sudah memperoleh hidayah bawaan berupa naluri, alat indrawi, dan akal pikiran.
Hal ini jika dimanfaatkan, semestinya dapat membawa manusia pada kebenaran dan kebaikan yang hakiki.
Rutan Perempuan Medan memperingati Malam Nuzulul Qur’an pada 17 Ramadhan di Aula Rutan pada Selasa (19/4/2022). Kegiatan yang diikuti oleh pejabat, staf serta warga binaan pemasyarakatan (WBP) ini diisi juga dengan pengajian.
Karutan Perempuan Medan, Ema Puspita, dalam acara meyampaikan bahwa Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an, untuk itu dapat dijadikan momentum untuk mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Acara ini terselenggara sebagai bentuk rasa syukur kami atas hadirnya ramadhan, Malam ini juga kita memperingati satu peristiwa penting, dimana peristiwa Nuzulul Quran menentukan sejarah kehidupan umat manusia kedepannya. Turunnya Alquran menandai terjadinya berbagai revolusi, baik itu dari segi akidah, akhlak, hukum, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Kegiatan Nuzulul Quran malam ini diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada pegawai juga warga binaan agar mereka senantiasa mengamalkan nilai – nilai Al-Qur’an dalam kehidupan mereka”, terang Ema.
Dalam kegiatan ini, Karutan Perempuan Medan juga memberikan bingkisan kepada Warga Binaan yang semangat dalam belajar membaca dan mengamalkan Al-Qur’an di Rutan. Adapun yang mengisi tausiyah yaitu Ustadz Andri Lesmana.
Kegiatan ditutup oleh MC, yakni pegawai Rutan Perempuan Medan, Melani dan Agung serta dilanjutkan dengan buka bersama.(AViD)