Medan (Pewarta.co) – Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari skuel film “Sang Perwira”.
Untuk sisi internal, film ini semakin meneguhkan pentingnya sinergitas TNI-Polri dalam menjaga dan mengawal kedaulatan negara dan bangsa dalam bingkai NKRI.
Sedangkan di sisi eksternal, film Sang Perwira memberikan nilai-nilai edukasi yang tak boleh kita lupakan, yakni kearifan lokal yang harus dipertahankan di era globalisasi sekarang ini.
Pandangan ini disampaikan Pangdam I/BB, Mayjen TNI MS Fadhilah usai menyaksikan gala primiere “Sang Perwira” bersama Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto dan para PJU Kodam I/BB serta Polda Sumut di XXI Centre Point Medan, Minggu (1/12/2019).
Pangdam menjelaskan, film besutan MRG Films dengan Polri dan Polda Sumut ini pantas untuk ditonton generasi milenial Kota Medan. Karena film ini tidak hanya sekada menghibur, tetapi juga memberikan sebuah motivasi bahwa kerja keras tidak akan menghianati hasil.
“Oleh sebab itu, saya rekomendasikan bagi generasi milenial untuk menonton film ini. Selain mengedukasi dengan kisah perjalanan hidup seorang pemuda miskin bernama Horas menjadi Polisi, juga mengangkat tentang keindahan Danau Toba berikut seni budaya Sumatera Utara yang harus kita jaga dan lestarikan bersama,” ucap Pangdam.
Secara garis besar, film Sang Perwira ini menceritakan tentang kisah perjalanan anak desa dari pinggiran Danau Toba, bernama Horas –diperankan Polisi asli bernama Ipda Dimas Adit Sutono– yang bercita-cita menjadi Perwira Polisi.
Lawan main Ipda Dimas Adit Sutono atau Horas adalah bintang ternama asal Jakarta, Anggika Bolsterli.
Selain kedua sosok pemeran utama ini, sejumlah personel Polisi asli dari satuan Polda Sumut juga ikut terlibat dan beradu akting di film ini.
Bahkan, beberapa tokoh nasional juga ikut dilibatkan dalam film garapan sutradara, Ponti Gea ini. Di antaranya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kini menjabat Mendagri), Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menkumham Yasonna Laoly, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan tak lupa Kapolda Sumut serta Pangdam I/BB, Mayjen TNI MS Fadhilah.
Dalam film ini, disuguhkan tidak saja pergulatan hidup sebuah keluarga miskin, di mana antara isteri dan suami tidak sepaham dalam merancang masa depan anaknya.
Namun tekad si anak tetap maju untuk mengapai cita-cita hingga sukses menjadi seorang Perwira Polisi. Mimpi Horas yang terwujud menjadi Polisi, tidak lantas membawa keinginannya untuk mengangkat derajat keluarga berjalan mulus. Dibalik kesuksesannya itu, Horas harus menghadapi ragam cobaan mulai dari kehilangan orang tua, kekasih hingga sahabat.(AVID)