Medan (Pewarta.co) – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (IMM UMSU) menggelar Masa Ta’aruf (Masta) kolosal untuk menyambut 5.363 mahasiswa baru perguruan tinggi itu, Rabu (27/9/2023).
Masta menjadi kegiatan lanjutan dari Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dilaksanakan mulai Senin-Selasa (25-26/9/2023) di pelataran kampus UMSU Jalan Muchtar Basri No.3 Medan.
Masta kolosal mengusung tema ‘Melanjutkan Nilai Eksistensi Religiusitas, Intelektualitas dan Humanitas IMM melalui Masifitas Gerakan Kader Guna Bersaing di Kancah Nasional dan Internasional’.
Rektor UMSU Prof Dr Agussani MAP menuturkan, kegiatan ini adalah masta kolosal kedua setelah dunia dilanda Covid-19.
“IMM UMSU ikut mengharumkan nama perserikatan hingga ke kancah Internasional. Sebanyak 9 komisariat memiliki prestasi dan kontribusi bagi UMSU,” kata rektor.
Rektor menuturkan, UMSU mendorong semua mahasiswa, khususnya IMM untuk berkreasi dan meraih prestasi.
“Motivasi yang diberikan berupa apresiasi sampai pada pemberian beasiswa,” ujar rektor.
Ketua Panitia Masta Kolosal sekaligus Ketua IMM Faperta UMSU Rizki Afani, menjelaskan prestasi IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah tidak terlepas dari tiga fokus gerakan yaitu bidang keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan.
Masta Kolosal dikemas dengan inovasi dan kreativitas yang dikelola kader-kader IMM se-UMSU, menampilkan tarian, musikalisasi puisi hingga video kreatif perkenalan setiap IMM Fakultas di UMSU.
Tidak hanya itu, masta kolosal tahun ini menghadirkan Ketua Umum DPP periode 2018-2020 dan Sekrtetaris Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2023-2027, Najih Prasetyo sebagai pemateri dalam pemaparan kuliah umum.
IT dan AI Jadi Tantangan
Najih dalam pemaparannya menyampaikan, pada masa yang mendatang yakni 5 hingga 10 tahun ke depan, saingan mahasiswa bukan lagi teman sekelas, tapi teknologi dan AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan.
“Untuk menjadi seorang mahasiswa maka perlu mempersiapkan diri menghadapi perkembangan jaman,” kata Najih.
Dia menjelaskan, setidaknya ada empat hal yang harus dimiliki mahasiswa untuk menghadapi era teknologi dan AI. Di antaranya memiliki nilai kreativitas dan inovasi, cakap dalam intelektualitas, minat literasi membaca dan menulis yang tinggi dan terakhir aktif dalam berorganisasi.
“Aktif dalam berorganisasi ini menjadi sangat penting karena organisasi menjadi tempat untuk menggali intelektualitas dan belajar menjadi orang-orang yang kretif dan inovasi bagus,” kata Sekum PP Pemuda Muhammadiyah ini.
Pesan yang disampaikan dalam kuliah umum tersebut, senada dengan penyampaian DPP IMM Ihya Rizky yang turut berhadir. Ia menuturkan, jika di kuliah adalah belajar maka di IMM adalah berpikir.
“Sehingga, jika belajar tapi tidak berpikir, maka hal itu sia-sia dan sebaliknya,” ucapnya.
Menurutnya, masuk UMSU dan berIMM adalah belajar sambil berpikir. Telebih, sebutnya, Pimpinan Cabang IMM Kota Medan Akbar Muhadis menyatakan bahwa UMSU adalah kampus yang memberiakan apresiasi sebesar-besarnya terhadap potensi mahasiswa yang ada di dalamnya.
Masta UMSU dihadiri Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Alexander Sinulingga, jajaran pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiah Sumatera Utara, Badan Pembina Harian UMSU, para Wakil Rektor UMSU, dan pimpinan fakultas di lingkungan UMSU. (gusti)