Medan (pewarta.co) – Evarianti Boru Ritonga (34) dan Zunaidi Rahman (38) pasangan pasutri ini adalah korban pandemik virus corona. Mereka orang tak mampu terdampak pandemik virus corona (Covid – 19) . Pasangan suami istri mempunyai 5 anak viral di medsos tidak makan dan diusir dari rumah kontrakan di Jalan Tuba/ Perjuangan, Gang Mesjid, No 13, Kelurahan Tegal Sari Mandala 3, Kecamatan Medan Denai. Sehingga kedua pasutri yang sudah melarat itu mendapatkan rezeki serta dapat bantuan sembako dan santunan dari Ketua Pewarta Polrestabes Medan Chairum Lubis dan Ketua Ketua PAC PP Kecamatan Medan Area Rahmadsyah Tarigan.
Ketua Pewarta Polrestabes Medan Chairum Lubis SH kepada wartawan, Minggu, (26/4/2020) di Jalan Perjuangan, Gang Mesjid mengatakan, bantuan sembako dan santunan ini untuk meringankan beban hidup pasutri tersebut.
“Manfaatkan bantuan yang ada untuk dimakan setiap harinya. Saya harapkan tidak ada lagi warga kelaparan dan diusir dari rumah kontrakan karena tidak sanggup bayar rumah sewa, ” ucap Chairum Lubis.
Pimpinan Redaksi Media Online Pewarta.co itu mengaku, sangat terkejut melihat kisah pasutri itu tidak makan beberapa hari. “Mereka mempunyai 5 orang anak, sedangkan Zunaidi Rahman sudah tidak bekerja lagi sejak merebaknya corona di Indonesia. Sehingga untuk makan harus mengharapkan bantuan dari para tetangga yang ada di Jalan Tuba/ Perjuangan, Gang Mesjid Medan, ” ujarnya.
Wakil Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut ini mengingatkan, di bulan yang baik ini, kepada warga selalu memakai masker dan cuci tangan pakai sabun dan menghindari tempat keramaian. “Gerakan sosial ini terus berlanjut di Kota Medan, ” bebernya.
Seperti diketahui Zunaidi Rahman sudah tidak bekerja lagi akibat pandemi Covid-19 ini, dan sama sekali tidak memiliki pekerjaan. Beliau tidak pulang-pulang ke rumah untuk mencari uang beberapa hari dan sang istri pun pergi untuk mencari kerja, tinggal 5 orang anak yang masih kecil-kecil 2 hari tidak makan, oleh warga sekitar dibelikan 5 bungkus nasi untuk diberikan pada 5 anak tersebut.
Yang membuat sesak nafas warga yang membantu keluarga tersebut, melihat langsung salah satu anak menyisihkan 3 bungkus nasi, mereka hanya memakan 2 bungkus nasi saja untuk dimakan 5 orang, sedangkan 3 bungkus lagi untuk disimpan buat nanti malam kata salah satu anak tersebut, saat ini si ibu sudah pulang dan hanya membawa uang Rp 8 ribu rupiah. Warga sekitar berupaya patungan, baru terkumpul sekitar 400 ribu rupiah.
Kemudian di postingan itu juga tertulis, Pemerintah harus tanggap terhadap persoalan ini, Kepling setempat belum ada upaya untuk membantu atau merekomendasikan sebagai warga berdampak Covid-19 ini, perlu perhatian kita semua untuk warga kekurangan seperti keluarga ini. Dan di dalam postingan itu juga tertulis, yang ingin beramal dibulan puasa ini silahkan berkoordinasi dan hubungi nomor HP : +62 813-6230-3218 atas nama pak Paseh salah satu tetangga yang perduli.
Usai di posting kemarin sekira pukul 00.40 WIB di akun FB @Raja Bintang Perkasa, pun langsung viral di media sosial Facebook (FB) maupun di pesan grup WhatsApp wartawan.
Merasa penasaran, dengan bermodalkan informasi tersebut, awak Media ini pun mencari tau kebenaran informasi tersebut dan menyambangi rumah kontrakan ibu 5 orang anak itu yang berada di Jalan Perjuangan Gang Mesjid No 13, Kecamatan Medan Denai.
Setibanya disana, diketahui ibu 5 orang anak tersebut bernama Evarianti Boru Ritonga (34) sementara sang suami bernama Zunaidi Rahman (38). Kepada wartawan, Evarianti Boru Ritonga mengaku sebagian informasi yang viral di medsos itu tidak benar.
“Informasi yang mengatakan kami sudah tidak makan lagi itu tidak benar,” aku Evarianti, Sabtu (25/4/2020) malam, sekira pukul 22.19 WIB.
Kemudian warga asal Kota Binjai yang baru tinggal mengontrak di Gang Mesjid itu menyebutkan jika ia telah meninggalkan ke 5 anaknya itu karena berupaya mencari uang kontrakan yang sudah menunggak.
“Saya meninggalkan anak-anak saya karena saya mencari uang untuk membayar uang kontrakan kalau uang kontrakannya tidak ada maka kami akan diusir dan itupun saya pantau terus anak-anak saya,” ungkap ibu 5 orang anak ini.
Ia menjelaskan bahwa suaminya (Zunaidi Rahman) sudah tidak memiliki penghasilan lagi akibat pandemi Covid-19 ini.
“Suami saya sekarang sudah tidak memiliki penghasilan akibat pandemi Covid-19, karena sulitnya mencari kerja saya juga sempat menjual HP namun itupun tidak laku terjual,” terangnya.
Tambahnya, menceritakan kabar yang viral di medsos itu, awalnya Evarianti Boru Ritonga ditanya seorang pria yang mengaku warga sekitar, lalu pria itu meminta untuk memvidiokan kondisi rumah tangga mereka yang tengah susah dan nantinya akan dikirim ke temannya agar mereka mendapatkan bantuan.(red)