Medan (Pewarta.co)-Jemaah yang ingin beriktikaf pada malam 27 Ramadhan 1439 H di Mesjid Agung Medan membeludak.
Hal itu dilakukan guna melengkapi ibadah di bulan Ramadhan 1439 H.
Oleh sebab itu, seribuan umat Islam ikut khusyuk ambil bagian dalam kegiatan Iktikaf malam 27 Ramadhan 1439 H di Mesjid Agung, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, mulai Senin 11 Juni 2018 hingga Selasa 12 Juni 2018.
Iktikaf khasanah ini merupakan kegiatan bermalam di Mesjid pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Iktikaf tahun ini dilakukan tidak hanya pada malam ganjil, melainkan setiap malam sejak malam 21 Ramadhan.
“Kegiatan ibadah iktikaf ini merupakan rangkaian kegiatan ramadhan di Mesjid Agung yang telah diprogramkan oleh BKM Mesjid Agung Medan dibantu sejumlah donatur dalam penyediaan nasi bungkus untuk makan sahur para jamaah iktikaf. Dalam hal ini, Alhamdulillah makan sahur seluruh jamaah dapat disediakan,” kata Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Ramadhan 1439 Hijriah BKM Mesjid Agung Medan Drs H Hendra DS didampingi Sekretaris Drs H Abdullah Matondang dan Bendahara H Darwin menjawab pewarta.co.
Para Penanggung Jawab yang juga Fungsionaris Mesjid Agung Ustadz H Azwir Ibn Aziz, H Yuslin Siregar, H Indra Utama, Ir H Mahmuzar Darma Nasution (Totok), Drs H Daudsyah Munthe MM, H Donald Sidabalok, H Suryadi Bahar SH, H Baharuddin Siagian SH MSi, H Subandi SH SpN, Musa Idhishah (Dodi), Sofyan S dan lainnya bersyukur kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin. “Alhamdulillah, baik jumlah donatur maupun jamaah senantiasa meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Hendra DS yang juga anggota DPRD Medan.
Itikaf diawali dengan tausiyah menjelang berbuka, kemudian buka puasa bersama segenap pengurus BKM, para donatur dan jamaah , dilanjutkan Shalat Maghrib berjamaah, Shalat Isya, kajian selepas Sholat Tarawih dan pada dini hari dilakukan zikir dan doa berjamaah dipandu oleh para Ustadz dan Qari ditutup dengan Sholat Tahajud berjamaah dan muhasabah atau renungan untuk mengevaluasi diri setelah makan sahur dan Shalat Shubuh. Kegiatan Itikaf bertujuan untuk meningkatkan spiritualitas umat sehingga diharapkan dapat mendorong transformasi/perubahan ke arah yang lebih baik.
Secara garis besar para Ustadz yang tampil menyampaikan tausiah menuturkan, Ramadhan merupakan bulan mulia bagi umat Islam, dengan adanya iktikaf hasanah dapat menjadi momentum untuk saling introspeksi diri umat Islam, semoga tetap menjadi pribadi yang amanah dalam menjalankan ibadahnya.
Mudah – mudahan kegiatan ini terus dilakukan di bulan-bulan yang lain, tidak berhenti hanya di Bulan Ramadhan.
Selain itu, para Ustadz yang mengisi tausiyah menuturkan dukungan yang sama bahwa Ramadhan adalah bulan penuh berkah, dan melalui kegiatan positif ini seluruh umat bergerak bersama untuk berbuat kebaikan salah satunya dorongan untuk mendonasikan wakaf.
Mudah-mudahan Mesjid Agung terus memberikan kemanfaatan lebih bagi masyarakat melalui kegiatan-kegiataan ibadah dan syiar Islam.
Dalam kesempatan tersebut, Hendra DS menyampaikan bahwa Iktikaf merupakan salah satu implementasi kegiatan BKM Mesjid Agung yakni jamaah bersama-sama berzikir dan mengingat Allah SWT.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menguatkan dan memperat persaudaraan umat sehingga terbentuk pribadi-pribadi yang amanah sehingga dapat terus memberikan darma baktinya yang optimal bagi masyarakat,” tuturnya. (Chl)