Medan (Pewarta.co) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menggelar pertemuan dengan para wartawan bersama seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (28/1/2022).
Dalam kegiatan tersebut, berlangsung diskusi dengan awak media terkait perkembangan serta rencana pembangunan ke depan.
Dalam paparannya, Gubernur yang didampingi Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Afifi Lubis, menyebutkan bahwa banyak hal terkait rencana pembangunan di Sumut yang perlu mendapat perhatian, serta dukungan dari masyarakat, khususnya media massa selaku penyampai informasi pembangunan. Sekaligus juga mengharapkan kritik dan masukan yang sifatnya konstruktif.
Pertemuan tersebut, kata Gubernur, merupakan ajang untuk membuka kesempatan silaturahmi dan dialog antara jajarannya (pimpinan OPD) dengan wartawan yang kesehariannya bertugas meliput dan mempublikasikan kegiatan, serta perwujudan program kerja Pemprov Sumut dalam mewujudkan Sumut yang Maju, Aman, Sejahtera dan Bermartabat.
Diakuinya, bahwa kondisi pembangunan di Sumut pada 2020 dan 2021 harus terhambat karena masalah pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Sehingga sendi ekonomi sampai pembangunan infrastruktur yang mendukungnya juga jauh berkurang selama kurun dua tahun terakhir. Begitu juga tingkat kesehatan serta pendidikan yang mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat.
“Saya mau kita semua bisa sama (sepemahaman). Kondisi kita dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan, karena hampir seluruh anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan lainnya dialokasikan untuk kebutuhan penanganan Covid-19. Jadi sekarang kita mau mengejar ketertinggalan selama ini,” ujar Gubernur, dalam pertemuan tersebut, didampingi Plt Kepala Dinas Kominfo Sumut Kaiman Turnip, Kepala Inspektorat Lasro Marbun, Kepala Dinas Tenaga Kerja Baharuddin Siagian, Kepala Dinas Kesehatan Ismail Lubis dan seluruh pimpnan OPD lainnya.
Begitu juga soal rencana besar pembangunan Sport Centre yang disiapkan untuk sarana olahraga terbesar, sekaligus menuju perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, dimana Sumut dipilih sebagai tuan rumah bersama Provinsi Aceh. Untuk itu, perlu persiapan yang matang, menyusun perencanaan yang baik, sehingga pada saatnya, provinsi ini siap menjadi penyelenggara event besar.
“Inilah pokok-pokok pikiran saya yang ingin diwujudkan (bersama). Bagaimana infrastruktur jalan provinsi kita bisa dibangun dengan maksimal. Begitu juga kesiapan PON, sebagai tuan rumah, kita harus masuk di lima besar,” sebut Edy.
Dirinya juga meminta, agar semua pihak termasuk wartawan untuk mengingatkan jika ada hal yang perlu diperbaiki. Sehingga apa yang ia sampaikan, diharapkan menjadi bahan diskusi untuk mencari kebenaran dan kebaikan bagi kepentingan masyarakat.
“Kalau hari ini kita makan ubi, pastikan itu memang ubi. Jangan sok bilang makan keju. Tetapi yakinkan, bahwa besok kita harus bisa makan keju. Maka yakinkan pada diri kita bahwa Sumut harus menjadi provinsi yang maju dan bermartabat,” jelasnya.
Banyak yang harus dibenahi, lanjut Edy, seperti jalan provinsi yang jauh dari ibukota. Karenanya ia memandang perlunya keseriusan semua pihak untuk memajukan provinsi ini. Serta kepada wartawan, Edy berharap hubungan komunikasi dengan seluruh OPD berjalan dengan baik, dimana paradigma berpikir harus diperbaiki agar apa yang dilakukan pemerintah, tidak lagi dianggap sebagai proyek mencari keuntungan, tetapi bagaimana akses dan manfaatnya kepada rakyat.
“Tak pandai saya mengukir kata, tak pandai saya mengatur kata. Tapi pastikan, saya bukan pendusta. Makanya untuk setiap penghargaan yang saya terima dari berbagai intansi/lembaga, rasanya kurang pas kalau rakyat saya menderita,” tegasnya.
Sementara Pj Sekdaprov Sumut Afifi Lubis menjelaskan bahwa dinamika yang muncul terkait berbagai hal yang menyangkut nama Gubernur kerap terjadi. Mulai dari berita yang dikutip dari penggalan pidato Gubernur, yang kemudian bisa berpotensi jauh dari konteks pembahasan.
“Mohon maaf, karena sosok Gubernur kita sebenarnya tidak ingin mendiskreditkan orang. Tetapi memang model dan karakternya beliau. Bukan berarti dia mau menjelekkan orang, tetapi karena dirinya merasa dekat dengan rakyat. Itu juga harus kita pahami bersama,” kata Afifi.
Sementara dalam diskusi tanya jawab antara Gubernur dan wartawan, seorang awak media, Zul Harahap mengharapkan agar seluruh jajaran OPD yang ada dan berperan dalam menyampaikan program-program, dapat bersinergi lebih baik lagi bersama media sebagai pilar keempat demokrasi di Indonesia.
Senada dengan itu, wartawan media daring, Benny Pasaribu mengapresiasi keterbukaan dan sambutan baik Gubernur dalam menerima serta menjawab pertanyaan dari media.
Ditambah lagi untuk menemui pemimpin Sumut dalam mendapatkan informasi penting pembangunan dan hal lain yang berkaitan, tidak sulit. Termasuk gaya bicara yang dinilai apa adanya, dan realistis. (ril)