Medan (Pewarta.co)-Dulur Ganjar Pranowo (DGP) meyakini Pilpres 2024 mendatang, hanya akan diikuti 2 poros. Poros pertama yakni PDIP dengan Koalisi Indonesia Raya (KIR/Gerindra dan PKB) atau PDIP dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB/Golkar, PAN dan PPP). Sedangkan poros kedua yakni KIR + NasDem atau KIB + NasDem. Demikian analisis salah seorang pembina DPP DGP Victor Simanjuntak dalam diskusi sekaligus konferensi pers di Le Polonia Hotel, Medan, Jumat (21/10/2022). Viktor didampingi pembina DPP DGP lainnya Djasarmen Purba dan Sutrisno Pangaribuan.
“Menurut analisis kami dan kami yakin, Pilpres 2024 nanti hanya akan ada dua poros dengan 7 partai yang terlibat. Jika pun digadang-gadang ada poros ketiga, boleh jadi NasDem-Demokrat-PKS, tapi menurut kami di akhir nanti akan tetap kembali menjadi dua poros dengan koalisi besar. Sedangkan Ganjar kami yakin akan berada di poros PDIP, meski itu tetap menunggu restu Ketua Umum PDIP,” kata Victor.
Koalisi besar yang dimaksud Victor adalah bersatunya KIB dan KIR dengan PDIP melawan poros ketiga. Victor menganalisa bisa saja di detik akhir NasDem ikut koalisi besar. Dikatakan Victor, ketika Puan diperintahkan untuk sungkem kepada para pimpinan partai, Puan pertama datang ke NasDem. Tak lama NasDem pun mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden mereka.
“Sewaktu konferensi pers DGP yang pertama beberapa waktu lalu di Jakarta pada 11 September lalu, kami sebut Pilpres 2024 dua poros. Tak lama kemudian SBY turun gunung. Tapi kami tegaskan kami yakin Pilpres 2024 tetap akan 2 poros,” kata Victor.
Pembina DPP DGP lainnya Sutrisno Pangaribuan menegaskan, DGP mendukung Ganjar karena Ganjar, menurut DGP dinilai sebagai sosok penerus Jokowi yang berkualitas. Ganjar jauh dari politik identitas dan telah terbukti memajukan Jawa Tengah.
Tentunya, lanjut Sutrisno, dukungan tersebut berdasarkan daulat rakyat berdasarkan program rakyat bersuara tentang nama-nama yang diharapkan menjadi wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Dari survey DGP, khususnya di Sumatera Utara, kata Sutrisno, muncul 12 nama. Kedua belas nama itu kata Sutrisno adalah Erick Thohir (Menteri BUMN RI), Hary Tanoesoedibjo (Ketua Umum DPP Partai Perindo), Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI), Chairul Tanjung (pengusaha), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI), H Surya Paloh (Ketua Umum Partai NasDem), Khofifah Indra Parawansa (Gubernur Jawa Timur), Mardiono (PLT Ketua Umum PPP), Zulkifli Hasan (Ketua Umum Partai PAN), Dudung Abdurchman (KSAD) dan Edy Rahmayadi (Gubernur Sumatera Utara)
Menurut anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 ini, pilpres 2024 adalah momentum untuk memilih pemimpin terbaik kedepan. Sebagai wujud memberikan rasa keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Maka dari itu, sebagai pendukungan Ganjar, lanjut Sutrisno, DGP berharap pada pilpres 2024 sosok presiden dan wakil presiden yang lahir adalah sosok tanpa pengaruh asing. Sehingga, harapan masyarakat dapat terpenuhi secara mutlak.
“Usulan itu masuk berdasarkan aspirasi masyarakat Sumatera Utara dari 33 kab/kota. Yang kita ketahui bahwa, kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat, sehingga apapun visi misi dasar dan tujuan harus mendengarkan suara rakyat,”tegas Sutrisno Pangaribuan.
Untuk itu, ungkap Sutrisno, dari 12 nama yang di usulkan, kan terus dilakukan penjaringan, hingga menciut pada satu nama, mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang. (red)