Medan (Pewarta.co)- Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) sepakat bersama-sama memberantas Narkoba di lingkungan keluarga. Hal tersebut ditandai dengan kerja sama kedua pihak pada Rapat Konsolidasi Daerah (Rakonda) TP PKK Sumut, Senin (25/7/2022).
Menurut Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis permasalahan Narkoba sudah sangat meresahkan di Sumut. Tidak sedikit keluarga yang mengalami kesulitan karena anggotanya mengonsumsi atau bahkan pengedar Narkoba.
“Ini langkah yang luar biasa karena kita tahu bagaimana kondisi Narkoba di Sumut sekarang. Narkoba salah satu yang menghancurkan keluarga, melalui kerja sama ini kita harap pemberantasan Narkoba semakin baik di Sumut,” ungkap Nawal, saat membuka Rakonda TP PKK Tahun 2022 Provinsi Sumut di Grand Mercure, Jalan Sutomo Nomor 1, Medan.
Kerja sama ini ditandai dengan MoU yang ditandatangani Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis dan Kepala BNN Sumut Brigjen Pol Toga Habinsaran Panjaitan. Nawal Lubis meminta kepada Brigjen Pol Toga Habinsaran Panjaitan agar tim BNN juga ikut turun bersama dengan TP PKK saat turun ke lapangan.
“Boleh ya Pak Toga kita didampingi saat turun meninjau keluarga-keluarga yang ada di Sumut. Mudah-mudahan ini bisa membantu mengurangi penggunaan Narkoba di lingkungan keluarga bahkan di Sumut,” kata Nawal Lubis yang hadir bersama Ketua Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari.
Kepala BNN Sumut Brigjen Pol Toga Habinsaran Panjaitan mengatakan langkah ini bisa menyelamatkan keluarga dari jerat Narkoba. Lebih dari itu, kerja sama ini juga akan berdampak besar dalam pemberantasan Narkoba di Sumut.
“Kita bergerak dari lingkup terkecil, keluarga dan ini mudah-mudahan akan berdampak besar dalam memberantas Narkoba di Sumut,” kata Toga Habinsaran Panjaitan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sumut Hendra Dermawan mengatakan kesejahteraan desa diawali dari keluarga. Karena itu, lingkup keluarga menjadi pondasi utama dalam membangun desa.
“Kesejahteraan desa dimulai dari keluarga, karena itu ini sangat penting untuk membentuk keluarga yang baik dan sejahtera,” kata Hendra. (ril)