Mina (Pewarta.co)-Jemaah haji Kabupaten Mandailing Natal (Madina), tergabung dalam Kloter 3/MES berjalan kaki dengan senyum dari Mina ke Mekah.
Hal itu dilakukan setelah seluruhnya mengambil nafar tsani dan melontar jamarat sampai dengan hari ini, 13 Zulhijjah 1439H /, Jumat (24/8/2018).
“Jemaah berangkat untuk melakukan pelontaran hari terakhir ketiga jumroh setelah mengerjakan salat subuh pada pukul 05,00 waktu setempat dengan berjalan kaki dari tenda di Mina Maktab 28 menuju jamarat yang berjarak sekitar 3 kilometer dengan senyuman,” ujar Ketua Kloter, H Ikhwan Siddiqi, S. Ag, MA dalam keterang tertulisnya yang diterima pewarta.co.
Sementara itu Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kloter 3/MES, H Ahmad Zainul Khobir, S. Ag, MM menyampaikan bahwa jemaah Mandailing Natal dalam melontar jumroh selalu bersama sama dalam satu rombongan atau tidak ada yang memisahkan diri seta selalu didampingi, dipandu dan dikawal oleh petugas Kloter dan Kerukunan Keluarga Sumatera Utara (KKSU).
“Sepanjang jalan, petugas kloter terus membakar semangat dan motivas jemaah, dengan mengajak para jemaah untuk selalu bertakbir dan bershalawat selama perjalanan, agar perjalanan ini menjadi ibadah yang menyenangkan dan khidmat,” katanya.
Selain itu, Khobir Batubara juga menerangkan, rombongannya sengaja mengambil waktu pelontaran pada hari terakhir ini berangkat di waktu subuh agar para jemaah haji Mandailing Natal yang 65 persen berusia lanjut tidak merasakan panasnya terik matahari saat berjalan dan melakukan pelontaran.
Itu juga dilakukan untuk menghindari kepadatan dan berdesak-desakkan dengan jemaah lainnya dari berbagai negara.
“Setelah para jemaah haji kabupaten Mandailing Natal selesai melakukan kewajiban melontar ketiga jumroh di hari terakhir ini, para jemaah tidak lagi kembali ke tenda di Mina, tapi jemaah langsung kembali ke hotel di Mahbas Jin Mekkah dengan berjalan kaki secara bersama-sama,” terang Khobir Batubara.
Menurutnya, dari Jamarat tempat pelontaran jumroh jauh lebih dekat ke Mahbas Jin Mekkah daripada ke tenda di Mina.
Jika ke Mahbas Jin hanya sekitar 2 kilometer, tapi kalau ke tenda lebih 3 kilometer dan kalau ke Mekkah bisa menggunakan fasilitas eskalator sehingga jemaah akan semakin mudah dan tidak letih.
Demikian juga sepanjang jalan menuju Mahbas Jin Mekkah, para jemaah terus mengumandangkan takbir, tahmid, tasbih dan shalawat Nabi, dan dari raut wajah para jemaah tampak keceriaan dan senyum kebahagiaan karena telah menyelesaikan rangkaian ibadah haji di Armina selama 5 hari dengan baik dan sempurna.
“Usai melakukan rangkaian ibadah itu, para jemaah tiba di Mahbas Jin Mekkah setelah menempuh perjalanan selama 1,5 jam dengan penuh keceriaan dan kebahagiaan. Selanjutnya, para jemaah akan beristirahat sekitar 5 jam untuk memulihkan stamina guna persiapan menunaikan thawaf ifadah dan sai pada waktu menjelang magrib nantinya,” imbuhnya.
Khobir Batubara juga menyampaikan, jemaah haji yang dibadalkan pelontarannya dan tas jinjing daripada jemaah haji Mandailing Natal telah dulu sampai di hotel Mahbas Jin Mekkah dengan menaiki bus yang disiapkan maktab 28 dikawal oleh Ketua Kloter 3/MES, H Ikhwan Siddiqi, S. Ag, MA.
“Hal ini menunjukkan pelaksanaan bimbingan manasik haji yang difasilitasi dan diberikan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mandailing Natal dan KUA Kecamatan se Kabupaten Mandailing Natal memang benar benar dipahami, dimengerti dan diamalkan oleh para jamaah haji secara mandiri, walaupun di kabupaten Mandailing Natal tidak ada Kelompok Bimbingan Manasik Haji (KBIH),” tegas Khobir Batubara.
Khobir Batubara berharap, persaudaraan, kekeluargaan dan kebersamaan yang dibangun sejak manasik di KUA kecamatan dan sampai di tanah suci ini akan terus terjalin.
Sehingga ukhuwah islamiyah dan silaturrahmi semakin erat.
Demikian juga kepada KKSU ucapan terima kasih yang tak terhingga terhadap bantuan yang tak terkira nilainya kepada jemaah haji Kabupaten Mandailing Natal.
“Mudah –mudahan, jalin silaturrahmi ini akan terus berlanjut dan berkesinambungan dalam mebantu jemaah meraih haji mabrur,” tandasnya. (rks)