Lubukpakam (Pewarta.co) – Pihak Manajemen RSU Amri Tambunan yang berada di Lubukpakam, Deliserdang belum bisa menjelaskan secara spesifik terkait meninggalnya ibu muda Happy Yansdika Damanik warga Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, pascaoperasi kandungan.
“Secara spesifik kami sebagai Humas belum bisa menjelaskan tentang meninggalnya pasien hingga diagnosa apa yang dialami oleh pasien, mohon maaf ya” kata Humas RSU Lubuk Pakam, Sri Rezeki Batubara didampingi Bidang Pelayanan, Delyunmas Ziraliuo kepada wartawan, Rabu (6/7/2022) di Lubukpakam.
Sri menjelaskan, benar pada Senin, 20 Juni 2022, Happy dilakukan tindakan medis operasi kandungan yang sudah disetujui oleh keluarganya dan juga ditandatangani oleh suaminya.
Operasi sendiri dilakukan sejak pukul 12.00 wib dan pada pukul 13.00 wib, bayi Happy lahir dan menangis, namun setelah bayi lahir, pasien mengalami kejang dan henti jantung.
Lalu, pihak dokter yang menangani diakui Sri langsung melakukan tindakan Resusitasi yakni tindakan pertolongan pertama mengembalikan jantung pasien kembali stabil.
Setelah itu, pihak dokter melakukan pembicaraan dengan suami pasien, hingga perawatan dilanjutkan ke ruang ICU dan ditangani oleh tim dokter gabungan. Selama 14 hari dirawat di ICU, pada Minggu 3 Juli 2022, pasien memburuk dan meninggal dunia.
Saat ditanya siapa nama dokter yang menangani, Sri tidak bersedia memberikan nama dan ia juga mengaku, untuk keterangan klinisnya terkait kondisi pasien saat itu, ia juga tidak bersedia menjelaskan menunggu ijin dari pimpinannya.
Ia juga mengatakan, para dokter yang menangani pasien, direncanakan dipanggil oleh Komite Medik pada, Kamis(6/7/2022) untuk mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pasien. Dan, selanjutnya hasilnya akan disampaikan kembali ke publik atau masyarakat.
Sebelumnya, seorang ibu muda Happy Y Damanik meninggal dunia di RSU D Amri Tambunan setelah menjalani operasi kandungan (Caesar) anak kedua.
Sebelum meninggal, korban mendapatkan perawatan selama 14 hari, padahal sebelum menjalani operasi, Happy dalam keadaan sehat dan ceria hingga bugar menyambut kedatangan anak keduanya.
Aprianto Manurung yang merupakan suami korban juga telah menyampaikan informasi tentang kondisi istrinya di laman Facebooknya dan menceritakan kronologis kejadian yang menimpa istrinya mulai menjalani operasi hingga mendapatkan perawatan intensif.
Manurung menceritakan, operasi yang dilakukan pada Senin, 20 Juni 2022 lalu, ia mendampingi istrinya, dan istrinya dalam keadaan sehat tanpa ada masalah. Namun, lewat anjuran dokter, operasi harus dilakukan untuk segera mengeluarkan bayinya.
Karena orang awam, ia pun menyanggupi dan operasi pun dilakukan. Bahkan, setelah operasi, bayi kedua pasangan suami istri ini pun dalam kondisi sehat, namun istrinya malah mengalami penurunan kesadaran dan suhu tubuhnya mencapai 40 derajat. (Frans/red)