Tanjung Rejo, Pewarta.co
Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dilaksanakan di Sumatera Utara dengan sasaran pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis mangrove di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Program kolaborasi dilaksanakan tim dari Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan sebagai pengusul dengan tim dari Universitas Andalas (UNAND) Padang selaku pendamping, bersama masyarakat dengan sasaran Kelompok UMKM Srikandi Bakti Nyata dari Desa Tanjung Rejo.
Ketua Tim Pengusul Kosabangsa dari Unpri, Purnama Yanti SE MM di Medan, Sabtu (5/11/2022) kemarin mengatakan, program bertajuk “Pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan nilai guna mangrove” ini diadakan untuk meningkatkan taraf usaha kelompok UMKM yang selama ini memproduksi sejumlah produk olahan makanan dan minuman berbahan dasar mangrove.
“Tahap awal program ini dengan memberikan bantuan alat-alat pendukung produksi, nantinya dilanjutkan pembinaan dan pendampingan sehingga kelompok usaha ini benar-benar mandiri,” kata Purnama.
Pada kegiatan itu, diserahkan juga sejumlah alat produksi mulai dari lemari es, freezer, showcase, blender, food processor, mixer, spinner, pengaduk dodol, pengadon, kompor gas, penepung, oven, dispenser, vacuum sealer, dan lain-lain.
“Sebelumnya, kami sudah melihat Kelompok UMKM Srikandi ini mampu mengolah bahan baku mangrove menjadi sejumlah produk makanan dan minuman seperti kue bawang, stik, dodol, selai, sirup dan lainnya. Dengan adanya bantuan alat-alat mekanis dan semi mekanis ini, diharapkan ada peningkatan nilai guna mangrove hingga akhirnya meningkatkan nilai tambah produk,” ujar Purnama yang didampingi anggota tim Rafida Khairani SEI, MSi, Herlin Munthe SPd, MPd, Rudiyanto SPd, MPd dan Kristi Endah Ndilosa Ginting SE, MM.
Sementara Ketua Tim Pendamping dari UNAND, Prof Dr Ir Khasrad MSi bersama anggota Dr Ir Tetria Delia Nova MS dan Dr Yurniwati MSi, AK.CA berharap, dengan tambahan alat-alat yang lebih modern diharap kelompok juga bisa melakukan inovasi sehingga tercipta diversifikasi produk.
“Sekilas kami melihat banyak potensi di desa ini, mulai hasil dari kawasan hutan mangrove yang hari ini sudah dimanfaatkan jadi berbagai produk, juga potensi perikanan. Mungkin bisa juga dilakukan inovasi untuk memadukan bahan baku tersebut,” kata Khasrad.
Hal lain yang ditekankannya, perkuat kerjasama dan motivasi sehingga program ini bisa terlaksana dengan baik.
“Jangan pula setelah mendapat peralatan yang lengkap, kinerja kelompok jadi melempem, sehingga akhirnya alat-alat yang sangat bagus ini tidak termanfaatkan. Ini amanah pemerintah yang diberikan kepada kita semua,” ujarnya seraya mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan pendampingan baik secara langsung atau via zoom meeting.
Ketua Kelompok UMKM Srikandi Bakti Nyata, Syakila mrngucapkan terima kasih atas apa yang diberikan Kemenristek Dikti melalui tim dari UNPRI dan UNAND.
“Kami akan berusaha konsisten menjalankan usaha. Hari ini merupakan sejarah bagi kami, langkah lebih maju untuk bisa mengembangkan usaha kelompok,” ucapnya.
Hadir pula dalam acara penyerahan alat tersebut, perwakilan Kepala Desa Tanjung Rejo, perwakilan Dinas Kehutanan, serta pengurus Kelompok Tani Hutan (KTH) Bakti Nyata selaku pembina Kelompok UMKM Srikandi.
Usai itu, tim pendamping dari UNAND diajak berkeliling untuk melihat kawasan mangrove wilayah Hutan Kemasyarakatan (HKm) kelolaan KTH Bakti Nyata beserts potensi wilayah dan masyarakatnya. (Yuke)