Medan (Pewarta.co)-Suaminya ditahan, Ibu penjual lontong di Medan minta keadilan terhadap dirinya ditegakkan.
Adalah Neni Ningsih (48), warga Jalan Permai Gang Mesjid Keluraham Sidorame Timur Kecamatan Medan Perjuangan.
Ia hanya bisa bersabar menahan kesedihan dikarenakan suaminya Setia Budi Sipahutar (50) masih dalam tahanan Rutan Tanjung Gusta Medan atas tuduhan melakukan penganiayaan yang tak dilakukannya.
Penangkapan Setia Budi Sipahutar oleh Polrestabes Medan pada Maret 2020 lalu, atas tuduhan melakukan penganiayaan terhadap Raja Afif Hasian Lubis berdasarkan LP/2674/XI/2019/SPKT Restabes Medan, tanggal 24 November 2019.
“Saat itu, bukan hanya suami saya yang ditangkap dari rumah, tapi anak saya Muhammad Haikal Sipahutar yang saat itu masih berumur 16 tahun juga ditangkap Polrestabes Medan karena tuduhan penganiayaan. Namun sekitar seminggu ditahan, akhirnya Haikal ditangguhkan karena akan mengikuti UN di Sekolah,” kata Neni yang setiap paginya hanya penjual sarapan lontong.
Menurut ibu 2 anak itu, suami dan anaknya ditangkap pada, Minggu 24 November 2019) sekira pukul 18.30 Wib lalu, berawal Setia Budi Sipahutar yang menjadi supir grab mobil ribut dengan pelapor Raja Afif Hasian Lubis.
Dan keributan itu, keduanya sedang mengendarai mobil saat hendak masuk ke dalam jalan yang tak jauh dari rumah masing masing. Namun hal itu tidak menyebabkan aksi perkelahian dan keduanya pun berpisah.
Tapi saat Setia Budi Sipahutar keluar dari mobil, tiba tiba anak paling besarnya, Muhammad Haikal Sipahutar yang masih duduk dibangku SMA sempat melihat pertengkaran dan mendatangi ayahnya dan menanyakan hal itu.
Setelah mengetahui, Haikal yang merasa ayahnya diperlakukan kasar oleh pelapor, langsung mendatangi pelapor dan saat itupun keduanya terjadi perkelahian namun warga sempat melerai Haikal dengan pelapor.
Maka setelah kejadian yang berselang 4 bulan lamanya itu, tiba tiba Setia Budi dan Haikal ditangkap Polisi dari rumahnya.
Dari kejadian itu, ia tidak menyangka membuat anak dan suami ditangkap. Herannya lagi, suaminya yang tidak ikut melakukan perkelahian juga ditangkap. Padahal ada warga tahu prihal kejadian, sehingga Neni Ningsih siap bersaksi di Pengadilan nantinya.
“Saya akui kalo anak saya, memang berkelahi dan melakukan pemukulan, tapi suami saya sama sekali tak melakukannya,’ tutur Neni sambil menyeka air matanya yang keluar.
Neni yang selama ini menempati rumah papan dibelakang rumah orang, menambahkan, bahwa dirinya berharap di persidangan kedua di Pengadilan Negeri besok, Selasa, 21 Juli 2020 dengan agenda pemanggilan saksi dari pihak suaminya yang menjadi pesakitan, kebenaran dapat terlihat.
“Selasa besok (21/7/2020) sidang yang kedua, semoga kebenaran akan terungkap. Sebab Smsuami saya (Setia Budi Sipahutar) yang selama ini ditahan tidak melakukan pemukulan,”pungkasnya mengakhiri. (Yuke)